Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB) alias Bank Mas membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp150,45 miliar di kuartal III 2021.

Dalam laporan keuangan Bank Mas yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu 17 November, laba bank milik konglomerat Harjo Sutanto ini naik 96 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari laba periode yang sama tahun lalu senilai Rp76,69 miliar.

Pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 10 persen yoy atau Rp937,71 miliar.

Sementara, beban bunga menyusut menjadi 11 persen yoy atau senilai Rp479,83 miliar pada kuartal III tahun ini. Sehingga pendapatan bunga bersih naik 46 persen yoy menjadi Rp457,87 miliar.

Bank Multiarta Sentosa mencatat kredit yang diberikan naik tipis, dari sebesar Rp7,48 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp7,51 triliun per 30 September 2021. Demikian pula pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 6 persen ytd menjadi Rp20,51 triliun.

Pertumbuhan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang tumbuh sebesar 1 persen ytd, dari Rp6,44 triliun menjadi Rp6,48 triliun. Dari sana, total aset Bank Multiarta Sentosa naik sebesar 9 persen ytd. Total aset BMAS per 31 Desember 2020 sebesar Rp21,53 triliun naik menjadi Rp23,48 triliun per 30 September 2021.

Selain itu, Bank Multiarta Sentosa juga tercatat menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level 2,78 persen secara gross dan 0,64 persen secara net pada 30 September 2021.

Untuk NIM dan BOPO, Bank Mas mencatatkan rasio masing-masing sebesar 2,89 persen dan 79,82 persen pada 30 September 2021. Adapun, rasio pengembalian aset (return on asset/ROA) naik menjadi 1,12 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya, yakni 0,72 persen.

Sementara itu, rasio ROE mencapai 9,10 persen, atau naik dari periode yang sama pada tahun lalu, yakni 6,04 persen.