Raja Gula Arab Al Khalee Bangun Pabrik Rp28 Triliun di Sulawesi Bantu Penuhi Kebutuhan Indonesia Timur
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut produksi gula nasional akan semakin meningkat berkat komitmen investasi Al Khaleej Sugar Co (AKS) di Indonesia senilai 2 miliar dolar AS atau setara Rp28,6 triliun.

Plt. Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan penanaman modal yang dilakukan oleh Al Khaleej akan berfokus untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Sulawesi dan kawasan Indonesia Timur.

"Jika terwujud, investasi ini akan membantu pemenuhan kebutuhan gula nasional di Sulawesi dan kawasan Indonesia Timur," ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Senin, 8 November.

Menurut Putu, selain produksi gula AKS juga memproduksi sumber energi alternatif dari produk samping pengolahan gula tebu.

“Hasil samping proses produksi gula tebu yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru dan terbarukan antara lain bioetanol untuk subtitusi BBM dari minyak bumi, dan biomassa dari bagas tebu sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik,” tuturnya.

Lebih lanjut, Putu optimistis investasi AKS di Indonesia akan dapat membantu pemenuhan gula dalam negeri, mendukung program substitusi impor, dan memproduksi energi baru terbarukan yang ramah lingkungan.

"Karena dia besar investasinya, maka bisa memproduksi sekitar 750.00 ton pertahun," sambung dia.

Guna mendorong investasi raksasa gula UEA itu, lanjut Putu, Kemenperin telah mengundang pihak AKS untuk datang ke Indonesia dan melihat potensi tersebut.

“Agar menghasilkan tebu sebanyak 750.000 ton tersebut, dibutuhkan sekitar 100.000 hektar lahan tebu,” ungkapnya.

Untuk diketahui, komitmen Al Khaleej Sugar Co untuk membenamkan modalnya di Indonesia tercapai saat Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada pekan lalu.

Adapun, Al Khaleej sendiri merupakan produsen gula terbesar di kawasan Timur Tengah dan menduduki lima besar dunia.