JAKARTA - Di tengah kepadatan kegiatan kerjanya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dikagetkan dengan hasil tes swab PCR COVID-19 yang menujukkan positif COVID-19 per hari Jumat, 27 November.
Kabar Riza terkonfirmasi positif baru tersiar pada Minggu, 29 November. Saat itu pula, Riza langsung melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
“Alhamdulillah, meskipun hasil testing pada Jumat kemarin menunjukkan positif COVID-19, namun kondisi saya tetap dalam keadaan baik dan terkendali," kata Riza dalam keterangan tertulis, Minggu, 29 November.
Riza mengaku, berdasarkan hasil dari contact tracing Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dirinya terkonfirmasi positif COVID-19 karena tertular dari staf pribadinya yang sebelumnya tertular dari lingkungan keluarga staf tersebut.
“Jadi, temuan positif COVID-19 ini adalah dari lingkungan pekerjaan, di mana ada staf saya yang tertular dari klaster keluarganya. Ini tentu menjadi perhatian kita semua untuk lebih menjaga kedisiplinan protokol kesehatan hingga di dalam keluarga sekalipun,” jelas dia.
Selanjutnya pada Senin, 30 November, Biro Umum Pemprov DKI segera menutup salah satu gedung di Balai Kota DKI, Gedung Blok B di-lockdown selama tiga hari hingga Rabu, 2 Desember.
Adapun sejumlah ruangan yang ditutup adalah ruang kerja Riza dan TGUPP DKI di lantai 2, Jakarta Smart City di lantai 3, dan ruang ajudan serta ruang poli kesehatan di lantai PPKP 1.
"Dalam masa lockdown tersebut, akan dilakukan sterilisasi selama tiga hari," tutur Kepaa Biro Umum DKI Budi Awaluddin kepada wartawan, Senin, 30 November.
Lalu, bagaimana kondisi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan? Hasil tes swab Anies dinyatakan negatif COVID-19 dan masih beraktivitas di Balai Kota DKI.
Dengan kebijakan baru, saat ini semua tamu yang akan menemui Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota harus menjalani rapid test.
"Tamu yang akan beraudiensi dengan Pak Gubernur sampai dengan Asisten akan dilakukan rapid test oleh Dinas Kesehatan DKI," ucap Budi.
BACA JUGA:
Jejak kontak Riza ditelusuri
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti menyebut pihaknya akan melakukan penelusuran kontak dari sejumlah kegiatan yang dihadiri Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria selama dua pekan terakhir.
"Tentu prinsip tracing perlu, siapa pun yang (positif) kita akan lakukan pendalaman dalam posisi dua minggu terakhir. Yang berinteraksi dengan beliau (Riza), kita lakukan test," ucap Widyastuti.
Menghitung mundur 14 hari, tracing perlu dilakukan saat Riza berkegiatan sejak tanggal 14 hingga 27 November. Ada belasan kegiatan yang dilakukannya sebagai Wagub DKI setiap hari. Mulai dari kunjungan kerja, menghadiri acara televisi, hingga rapat paripurna dengan anggota DPRD DKI.
Ketua DPRD DKI turut memerintahkan semua anggota dewan untuk menjalani tes swab karena semua anggota DPRD berpotensi tertular COVID-19. Sebab, pada Kamis, 26 November dan Jumat, 27 November, Riza berada pada ruangan yang sama saat rapat paripurna pembahasan rancangan APBD di Gedung DPRD DKI.
"Saya mewajibkan seluruh anggota, staf DPRD, dan penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) tes swab. Kita bisa men-tracing ketika ada yang dinyatakan tertular," kata Prasetio.
Selain itu, Prasetio juga sudah memerintahkan Sekretaris Dewan DKI Hadameon Aritonang untuk melakukan sterilisasi Gedung DPRD hingga memperketat penerapan protokol kesehatan.
"Kita akan kembali melakukan sterilisasi gedung. Memperketat pengawasan, pokok semua protokol kesehatan kita patuhi semua, kita perketat," ucapnya.