Bagikan:

JAKARTA - Penyebab robohnya jembatan gantung di Taman Hutan Kota Kemayoran, Jakarta Utara masih belum terpecahkan. Saat ini pihak terkait masih menelusuri dan mencari penyebab terjadinya insiden tersebut.

Jembatan gantung Taman Hutan Kota Kemayoran roboh pada Minggu, 22 Desember, siang. Meski salah satu fasilitas hutan kota itu diklaim belum beroperasi saat insiden terjadi, kawasan hutan kota itu telah dibuka untuk umum. Sehingga dinilai cukup berdampak pada pengunjung.

Dampak yang dimaksud adalah rasa takut. Sebab saat insiden itu terjadi, beberapa pengunjung yangs sedang menghabiskan liburannya berada di sekitar jembatan. 

Untuk itu, Direktur Utama PPK (Pusat Pengelola Kawasan) Kemayoran, Medi Kristianto, mengatakan telah memanggil beberapa pihak untuk mencari penyebab robohnya jembatan gantung tersebut.

"Telah memanggil dan bertemu dengan pihak kontraktor, konsultan perencana, dan konsultan pengawas pembangunan jembatan," ucap Medi, Minggu, 22 Desember.

Ditegaskan kembali, jembatan lengkung tersebut masih dalam proses penyelesaian. Sehingga saat insiden terjadi, belum bisa digunakan untuk umum.

"(Belum dibuka untuk umum) ditandai dengan adanya pembatas khusus di kedua sisi jembatan lengkung sebagai tanda larangan agar pengunjung tidak menaiki dan tidak melewatinya," kata Medi.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyebut pihaknya akan ikut serta dalam mencari penyebab robohnya jembatan gantung tersebut. Bahkan, komunikasi dengan PPK Kemayoran sudah dilakukan.

"Sudah, hari ini Tim DBM (Dinas Bina Marga) mau ke sana bantu investigasi," kata Hari.

Sekadar infomasi, Hutan Kota Kemayoran yang memiliki luas 22,3 hektare berada di Jalan Benyamin Sueb Kemayoran, Jakarta Utara.