Bagikan:

JAKARTA - Liverpool menahbiskan diri sebagai tim terbaik di dunia. Berlaga di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Liverpool mengandaskan perlawanan klub Brazil, Flamengo 1-0 di laga final, Sabtu, 21 Desember.

Trofi ini jadi yang pertama untuk Klub Pelabuhan. Kemenangan atas Flamengo tak hanya memberikan klub suntikan uang 4 juta poundsterling --setara Rp72 miliar, tapi juga memberikan klub gengsi besar berupa emblem berwarna emas untuk juara dunia antarklub.

Emblem sepanjang 7,8 cm dengan lebar 5,7 cm itu berhak disematkan Liverpool di jersey mereka selama satu tahun ke depan hingga penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub FIFA selanjutnya.

Pertandingan melawan Flamengo berjalan alot. Turun dengan skuad terbaik tak membuat anak asuh Jurgen Klopp lebih dominan. Gol baru tercipta di babak tambahan. Tepat menit 99, Sadio Mane memberikan sodoran bola yang berhasil dituntaskan dengan baik oleh Roberto Firmino.

Liverpool saat menjuarai Piala Dunia Antarklub FIFA 2019 (Instagram/@liverpoolfc)

Trofi Piala Dunia Antarklub FIFA 2019 telah dibawa pulang. Mohamed Salah Cs kini berpeluang menyempurnakan raihan mereka lewat trofi Liga Inggris dan Liga Champions. Di Liga Inggris, Liverpool kokoh di peringkat pertama dengan jarak sepuluh poin dari Leicester City, pesaing terberat mereka yang mengumpulkan 39 poin.

Jarak itu amat mungkin diperlebar. Leicester City telah memainkan laga ke-18 dan menderita kekalahan 3-1 atas Manchester City. Sedang Liverpool baru akan memainkan laga ke-18 pada pekan depan menghadapi Wolverhampton Wanderers.

Tak hanya mendekati juara. Liverpool berpeluang menyamai rekor tak terkalahkan penuh musim Arsenal yang ditorehkan pada Liga Inggris musim 2003-2004. Kala itu, skuad Arsene Wenger yang diperkuat Thierry Henry, Dennis Bergkamp, Patrick Vieira, hingga Jens Lehmann berhasil memainkan 49 laga tanpa noda kekalahan. Catatan itu tak tertandingi hingga hari ini.

Di Liga Champions, Liverpool akan dihadapkan pada ujian berat. Di babak 16 besar, The Reds akan berhadapan dengan Atletico Madrid. Mengarungi Liga Champions musim ini sebagai juara bertahan, langkah Liverpool di fase grup tak begitu mulus.

Bergabung bersama Napoli, Red Bull, dan Genk, Liverpool gagal kumpulkan poin sempurna dengan satu seri dan satu kalah. Bagaimanapun, tak ada tim yang lebih baik dari Liverpool hari ini. Sepanjang tahun, tim asuhan Klopp berhasil menunjukkan level tertinggi permainan mereka.