JAKARTA - Tim SAR Manado, Sulawesi Utara, melakukan evakuasi seorang warga yang terperosok di sumur pada kedalaman sekitar 15 meter, dalam keadaan meninggal.
Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado Jandry S Paendong, di Manado, Minggu, mengatakan pada Sabtu, 30 Oktober sekitar pukul 23.15 Wita pihaknya menerima laporan bahwa telah terjadi membahayakan jiwa manusia.
"Seorang warga di Perum Lestari terjatuh di dalam sumur, diketahui korban atas nama Humala Siahaan 59 tahun alamat Malalayang Lingkungan 1 Manado," katanya.
Ia mengatakan dari keterangan saksi Rival warga sekitar, bahwa korban baru membeli tanah di situ dan banyak tumbuhan rumput lebat.
Korban berniat ingin membersihkan rumput di kebunnya yang baru dibeli, akan tetapi korban tidak mengetahui kalau di kebun itu terdapat tiga galian sumur yang tidak terpakai.
Sehingga korban pada saat pembersihan rumput korban terperosok di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 15 meter.
Tim SAR gabungan Basarnas, TNI, Polri, PMI dan masyarakat setempat pada saat proses evakuasi merasa khawatir dikarenakan posisi tanah sangat labil dan posisi sumur sangat berdekatan.
Tim Basarnas kemudian membuat sistem menggunakan tripot khusus yang mempermudah penarikan korban.
Dalam melakukan evakuasi tim Basarnas merasa kesulitan, karena di dalam sumur sangat sempit, pengap dan diperkirakan ada gas beracun.
BACA JUGA:
Dalam operasi itu, tim tidak butuh lama melakukan evakuasi terhadap korban dan korban akhirnya bisa di evakuasi ke atas sudah keadaan meninggal dan kaku.
"Sesuai permintaan keluarga, setelah dievakuasi korban dibawa ke Rumah Sakit Prof Kandou Manado untuk pembersihan," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa sering laporan kejadian atau peristiwa masuk terlambat di kantor Basarnas.
Untuk itu pihaknya selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk silahkan menghubungi atau call 115 apabila melihat kejadian yang membahayakan jiwa manusia.
Basarnas siap selalu apabila terima laporan-laporan yang membahayakan jiwa manusia.
Seperti peristiwa tersebut, laporan yang masuk ke Basarnas pada Sabtu (30/10) tengah malam, sementara kejadiannya pada Sabtu siang.
"Setiap laporan kami akan proses sesuai prosedur untuk penyelamatan. Pada setiap kejadian yang membahayakan jiwa manusia, kami selalu siap 24 jam menerima aduan dari masyarakat yang membutuhkan pertolongan," katanya.