TEMANGGUNG - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, gencar melakukan sosialisasi pencegahan perkembangan aliran sesat keagamaan. Pemkab Temanggung tak ingin kecolongan aliran sesat yang berpotensi merusak kehidupan sosial warga.
Bupati Temanggung M. Al Khadziq mengatakan, pemerintah daerah sebagai pembina sosial dan politik gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mewaspadai dan menghindari aliran sesat di tengah masyarakat.
"Hal ini perlu dilakukan untuk menciptakan kerukunan umat beragama yang lebih baik, kerukunan sosial yang lebih baik," katanya di Temanggung, Antara, Jumat, 29 Oktober.
Menurut dia, potensi munculnya aliran-aliran yang bisa mengganggu ketenteraman itu tetap ada, sehingga perlu dilakukan sosialisasi pada masyarakat.
BACA JUGA:
Selain potensi munculnya aliran sesat, tindakan intoleran juga tetap diwaspadai oleh Pemkab Temanggung. "Perlu upaya-upaya untuk membangun toleransi antarumat beragama di Kabupaten Temanggung," katanya.
Menurut dia masyarakat Temanggung sudah cukup dewasa dalam bertoleransi dan hidup berdampingan, berbeda ras, golongan, dan agama.
"Tetapi kalau hal ini tidak dirawat dengan sebaik-baiknya kami khawatir nanti akan mengalami hambatan di tengah jalan," katanya.
Ia menyampaikan kegiatan sosialisasi ini sebagai upaya preventif. Kehadiran aliran sesat dan mungkin juga pemahaman keagamaan yang fanatik bisa mengancam kehidupan bermasyarakat.