Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali perkasa di pembukaan perdagangan. Rupiah Rabu 29 Juli dibuka menguat 80 poin atau 0,55 persen ke level Rp14.455 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pagi ini rupiah terlihat paling menguat di hadapan dolar AS dibanding mata uang lain di kawasan Asia Pasifik. Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, tekanan terhadap dolar AS kelihatannya masih belum hilang menjelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS dinihari nanti.

"Pasar berekspektasi the Fed masih akan menyuarakan nada pesimis mengenai pemulihan ekonomi AS di tengah pandemi," ujar Ariston kepada VOI.

Selain itu, the Fed semalam mengumumkan memperpanjang program stimulus fasilitas pinjaman, yang akan berakhir di September 2020, hingga akhir tahun 2020. 

"Sikap the Fed ini mengindikasikan ekonomi AS masih akan tertekan lebih lanjut yang memberikan tekanan ke dolar AS," jelasnya.

Di sisi lain, pengumuman tersebut juga mendukung penguatan harga aset-aset berisiko karena bertujuan membantu pemulihan ekonomi. Rupiah pun menurutnya berpotensi menguat hari ini dengan kisaran Rp14.400-14.600 per dolar AS.

Hingga pukul 09.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia cenderung beragam. Dolar Taiwan yang tercatat selalu menguat di pekan ini, kini berada di bawah rupiah setelah menguat 0,11 persen terhadap dolar AS.

Disusul ringgit Malaysia yang menanjak 0,10 persen serta won Korea Selatan yang terkerek 0,05 persen. Berikutnya ada dolar Singapura yang terlihat naik tipis 0,04 persenterhadap dolar AS pada pagi ini.

Sementara itu, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di kawasan setelah turun 0,13 persen. Selanjutnya ada peso Filipina yang terkoreksi 0,05 persen dan yuan China yang terkikis 0,03 persen.

Kemudian, yen Jepang juga berada di zona merah setelah turun tipis 0,02 persen. Hal yang sama terjadi pada dolar Hong Kong yang melemah 0,001 persen terhadap dolar AS di pagi ini.