Pemerintah Percepat Vaksinasi di NTB Demi <i>Herd Immunity</i> Saat Super Bike Mandalika Digelar
Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/HO via ITDC)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut pemerintah tengah mempercepat progres vaksinasi COVID-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ini dilakukan untuk memenuhi target kekebalan komunal atau herd immunity saat World Superbike di Manadalika digelar pada pertengahan bulan November.

"Upaya percepatan vaksinasi menuju target 70 persen dosis di NTB terus dilakukan dengan capaian relatif tinggi," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa, 26 Oktober.

Saat ini, capaian orang yang sudah melakukan vaksinasi, setidaknya pada dosis pertama, di Kota Mataram sebesar 92,74 persen, di Lombok Barat 56,37 persen, di Lombok Tengah 68,69 persen, di Lombok Timur 48,29 persen dan di Lombok Utara 69,59 persen.

Selain itu, mayoritas kabupaten/kota di NTB sudah menerapkan PPKM Level 1. "Dari lima kabupaten/kota di NTB, empat di antaranya telah berada pada level 1 dan hanya satu daerah yang berada di level 2," ucap Wiku.

Kemudian, pemerintah juga telah menyiapkan alur mobilisasi kedatangan penonton yang akan masuk ke lokasi agar tidak terjadi penumpukan. Wiku menuturkan, upaya ini dilakukan dengan mempelajari pengalaman gelaran PON XX di Papua beberapa waktu lalu.

"Pelaksanaan PON ke-20 di Papua nyatanya menimbulkan hanya 176 kasus dari total 10.000 kontingen atau positivity ratenya sekitar 1,13 persen. Cukup rendah," ungkapnya.

Indonesia akan menggelar World Superbike (WSBK) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 19-21 November mendatang.

Pemerintah memutuskan jumlah penonton dibatasi 25 ribu orang dengan syarat sudah melakukan vaksinasi dua dosis. Lalu, ada pelaksanaan karantina untuk seluruh tim selama lima hari.

Akan dibentuk satuan tugas protokol kesehatan untuk pengawasan di lokasi acara, penyediaan masker secara gratis, hingga pengawasan yang dilakukan oleh Satgas Penanganan COVID-19, TNI, dan Polri.

Terkait