Bagikan:

JAKARTA - Setelah seharian ini selalu bergerak di zona hijau, rupiah di pasar spot tak mampu mempertahankan penguatannya atas dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah Selasa ditutup di level Rp14.535 per dolar AS atau sama dengan penutupan kemarin.

Kepala Riset Monex Investindo FUtures, Ariston Tjendra mengatakan, hal tersebut karena respons positif pasar terhadap proposal stimulus fiskal lanjutan AS sebesar 1 trilun dolar AS yang akan membantu pemulihan ekonomi di AS.

"Rencana stimulus ini memberikan sentimen positif ke pasar keuangan di tengah kekhawatiran pandemi," ujar Ariston kepada VOI.

Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata yang di Asia Pasifik terlihat melemah. Baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,26 persen di hadapan dolar AS.

Disusul, yen Jepang yang melemah 0,22 persen. Kemudian ada yuan China yang terkikis 0,16 persen serta dolar Singapura yang terkoreksi 0,15 persen.

Sedangkan ringgit Malaysia dan won Korea masing-masing terdepresiasi 0,08 persen dan 0,07 persen. Lalu ada rupee India yang bergerak tipis dengan melemah 0,007 persen terhadap dolar AS. 

Sementara itu, dolar Taiwan masih menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 0,14 persen. Jelang sore ini, peso pun bertahan di zona hijau setelah menguat 0,11 persen serta dolar Hong Kong yang naik tipis 0,01 persen.