Bagikan:

DEPOK - Insiden jatuhnya beko dalam pembongkaran tower milik PDAM yang menimbulkan korban jiwa menambah kesal warga di lokasi kejadian, di Jalan Mawar Raya, Perumnas Depok 1.

"Dari pertama ini proyek sudah konyol, pertama kita disosialisasi dari PDAM cara kerjanya bagaimana? Sebelumnya set manager pak Ridwan, namun pas mulai kerja tidak sesuai teknis warga langsung komplain. Warga meminta dipasang jaring dan tingginya 2 meter diatas bangunan agar puing serta debu tidak mengenai warga namun hanya dipasang terpal di atas saja. Dan anehnya baru satu bulan kerja set manager pak Ridwan mundur," kata Leon, warga sekitar, Jumat 15 Oktober.

Ditempat terpisah, Herdra (38), anak salah satu korban beko, meminta pertanggung jawaban.

"Saat ini bapak sudah ditangani pihak medis, sudah di ct scane dan mendapat beberapa jahitan,  Kejadian bermula saat bapak sedang menonton TV sembari jaga warung tiba-tiba terkena reruntuhan," tutur Hendra.

Saat ditanya apakah pihak korban akan menempuh jalur hukum, pihaknya menjawab akan fokus untuk kesembuhan keluarga.

"Kita dari pihak keluarga meminta pertanggung jawaban apa yang mereka lakukan kita ke keluargaan, terkait langkah hukum kita tidak tahu. Yang jelas tolong tangani pengobatan, kita tidak tahu efeknya orang berumur 70 tahunan. Entah nanti efeknya sebulan kemudian," katanya.