Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pelaku tabrak lari seorang petugas prasarana dan sarana umum (PPSU) yang meninggal pagi tadi untuk menyerahkan diri.

Hal ini ia katakan setelah mengunjungi keluarga Taka (42), seorang PPSU yang tewas akibat tabrak lari saat sedang bekerja menyapu Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.

"Saya minta kepada pelaku untuk menyerahkan diri, ambil sikap tanggung jawab. Jangan pengecut! Menabrak dan meninggalkan," kata Anies seusai takziah di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis, 23 Juli.

Kata Anies, kasus tabrak lari ini sudah masuk dalam investigasi kepolisian. Pelaku juga diminta untuk menjalani proses hukum yang sedang berjalan.

"Prosesnya sedang diinvestigasi. Saya minta kepada pelakunya untuk menyerahkan diri, lapor ke polisi, kemudian proses kepada hukum. Itu saja," ucap Anies.

Sebagai informasi, Taka, seorang PPSU Persada Kelapa Gading, menjadi korban tabrak lari pengemudi kendaraan di Jalan Yos Sudarso. Taka dibawa ke Rumah Sakit Islam Jakarta untuk mendapat pertolongan. 

Sayangnya, sekitar pukul 07.30 WIB, nyawa Taka tak dapat diselamatkan. Akibat kejadian duka tersebut, dua anak Taka yang masih di bawah lima tahun kini menjadi yatim.

Tewasnya pasukan oranye saat bekerja bukan pertama kali terjadi. Pada Agustus 2019, petugas penyapu jalan bernama ina (37) meregang nyawa di depan Gedung UpperHills Convention Hall, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Kota Makassar. 

Tragedi ini juga sempat menimpa Naufal Rosyid (24). Ia adalah petugas prasarana dan sarana umum (PPSU) DKI Jakarta. Maret 2019, Naufal meninggal dalam tragedi serupa. Sekitar pukul 05.30 WIB, Naufal ditemukan terkapar di tepi jalan di bawah jalan layang Pasar Rebo, Jakarta Timur, masih dengan sapu dan seragam oranyenya.