JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Ketahanan Pagan Nasional menyalurkan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp5 miliar lebih untuk mengatasi rawan pangan di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tolikara Desman Penggu di Karubaga, Senin, mengatakan bantuan itu terdiri atas DAK non-fisik dan fisik. DAK non-fisik sudah disalurkan untuk kelompok tani di 5 distrik.
"DAK non-fisik ini sebesar Rp350 juta dibagi 5 gabungan kelompok tani (Gapoktan), masing-masing menerima Rp70 juta. Pencairannya dalam dua tahap. Pencairan tahap kedua setelah pekerjaan mencapai 100 persen," katanya dilansir Antara, Senin, 11 Oktober.
Sedangkan DAK fisik dianggarkan sebesar Rp5 miliar lebih. Dana ini akan diterima 16 Gapoktan atau 16 distrik di kabupaten itu.
"Kami berusaha 16 Gapoktan ditambah 5 Gapoktan sebelumnya, harus terealisasi sesuai harapan, sehingga bantuan serupa di tahun mendatang tetap ada," katanya.
BACA JUGA:
Ia memastikan pemda juga memiliki komitmen menyiapkan pangan di beberapa daerah rawan pangan melalui hasil pertanian lokal.
"Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Tolikara, kita siapkan pagan lokal, seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan komoditas unggulan lokal lainnya," katanya.
Pihaknya hanya memetakan peta rawan pangan, sedangkan yang memutuskan menerima bantuan adalah pemerintah pusat, berdasarkan hasil survei. "Kami hanya siapkan data dan lakukan pendampingan di semua Gapoktan," katanya.