Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengaku tidak betah berlama-lama di dalam gedung DPR RI, Senayan, Jakarta karena ruangan yang ada di gedung tersebut minim ventilasi.

"Ruangannya kurang nyaman. Terlalu banyak alat pendingin dan minim ventilasi," kata Dedi dilansir Antara, Senin, 20 Juli.

Dia menyampaikan, di masa pandemi COVID-19 ini, ruangan DPR rawan penularan virus corona akibat minim ventilasi.

"Itu salah satu alasan saya jarang 'nongkrong' di gedung DPR dan banyak keliling ke lapangan. Ya, karena gedungnya tidak nyaman. Di gedung itu ruangannya yang tertutup dilengkapi dengan alat pendingin dan tak ada ventilasi," katanya.

Mantan Bupati Purwakarta ini mengaku setiap masuk kantor untuk rapat, hanya menunggu di luar gedung sambil berkeliling, tidak di dalam ruangan.

Bahkan sesekali politikus Golkar ini menemui Satpam untuk berbincang-bincang. Setelah jam rapat tiba, baru masuk ruangan.

"Setelah rapat pun saya langsung pulang. Saya pakai AC hanya di dalam mobil. Itu pun 24 derajat," katanya.

Dia menyarankan agar gedung DPR direnovasi, terutama berkenaan dengan ventilasi. Karena gedung itu harus memiliki banyak ventilasi dan mengurangi alat pendingin. Jendela-jendelanya juga harus terbuka.