MEDAN - Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara melakukan investigasi ke Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tanjung Gusta Medan untuk mendalami kasus penganiayaan napi atau warga binaan pemasyarakatan (WBP).
"Kita melakukan pendalaman usai kita meminta keterangan Kepala Lapas Tanjung Gusta Medan beberapa waktu lalu," kata Kepala Pemeriksaan Ombudsman Perwakilan Sumut James Marihot dikutip Antara, Selasa, 28 September.
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya memintai keterangan korban penganiayaan dan sejumlah saksi yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Berdasarkan kesepakatan dalam gelar laporan kasus itu bahwa kita perlu memintai keterangan dari tahanan yang dianiaya, petugas yang menganiaya, dan saksi lainnya," ujarnya.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Ahli Biostatistik: Mutasi Virus COVID-19 Juga Bisa Terjadi di Dalam Negeri
28 September 2021, 14:55 -
| BERITA
Dipecat dari PSI Gelembungkan Dana Reses, Viani Limardi 'Melawan' Sebut Itu Fitnah Busuk!
28 September 2021, 14:23 -
| BERITA
Mensos Risma Bawa Kabar Baik untuk Penyandang Disabilitas, Diprioritaskan Dapat Vaksin COVID-19
28 September 2021, 13:16
James menyebut belum bisa menyampaikan temuan dari hasil kegiatan investigasi tersebut karena pihaknya masih akan melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
"Hasil temuan kita belum bisa disampaikan. Kita lagi mengumpulkan bukti-bukti dari keterangan warga binaan yang dianiaya dan saksi," sambung dia.
Penganiayaan terhadap seorang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IA Tanjung Gusta Medan viral di media sosial (medsos).
Dalam video itu menunjukkan seorang narapidana menyebut rekannya dipukuli karena tidak memberikan uang kepada petugas sambil memperlihatkan punggung rekannya yang memar karena diduga dianiaya.
Terkait
