DPRD Minta BUMD Jaktour Serap Tenaga Kerja, Kurangi Pengangguran di Jakarta
Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Lukmanul Hakim/FOTO: dprd-dkijakartaprov.go.id

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Lukmanul Hakim meminta BUMD PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Hal ini disampaikan Lukman atas rencana perubahan status hukum PT Jaktour menjadi perusahaan perseroan daerah (perseroda). Lukman meminta Jaktour membantu mengurangi tingkat pengangguran di Jakarta.

“Jadi harus ada link and match, dan ini menjadi catatan supaya ini lebih serius untuk dibahas. ini harus menjadi concern kita untuk mengatasi pengangguran kedepan,” kata Lukman dalam keterangannya, Jumat, 24 September.

Diketahui, dalam peroyeksinya menjadi perseroda lewat usulan perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2004, Jaktour mengembangkan industri parwisata seperti beautifikasi kota, aktivasi ruang publik infrastruktur pariwisata dan event.

Atas dasar itu, Jaktour telah mengusulkan nilai perubahan modal dasar sebesar Rp750 miliar menjadi Rp2,993 triliun.

Berdasarkan kenaikan modal yang diterima, Lukman ingin Jaktour membuat program kerja yang tak hanya berorientasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) semata. Namun, juga melihat potensi kualifikasi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.

“Karena setiap tahun adik-adik dari Universitas mau dari SMK akan lulus setiap tahunnya, ini harus menjadi tanggung jawab bersama, karena hari ini ada 250 ribu pengangguran dan setiap tahun akan bertambah. Warga Jakarta tahu ada perusahaan daerah tapi tidak bisa magang di sini,” jelas dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jaktour Novita Dewi mengungkapkan bahwa pihaknya terus memprioritaskan kesempatan magang bagi peserta didik dan mahasiswa dalam draf usulan perubahan Perda tersebut.

“Jadi kita tidak akan mengerjakan sendiri, justru kita mengajak seluruh kolaborator dan seluruh elemen untuk mengerjakan masyarakat, termasuk para siswa SMK dan juga mahasiswa di universitas dan sekolah tinggi yang sudah lebih dari 30 bahkan 40 kolaborator,” terangnya.

Meski begitu, Jaktour juga akan segera berkoordinasi kembali dalam merinci perihal alokasi kebutuhan SDM untuk mewujudkan rebranding Jaktour kedepan. Termasuk, dalam alokasi kebutuhan SDM yang bersumber dari institusi pendidikan.