YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak segera memperbaiki saluran irigasi Kalibawang.
Kadis Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Gusdi Hartono menduga penyebab jebolnya saluran irigasi karena adanya hujan deras pada Selasa, 21 September kemarin.
"Debit air yang meningkat membuat struktur irigasi itu menjadi lemah karena tergerus derasnya arus, akibatnya menggerus talut dan ambles," katanya di Kulon Progo, Antara, Rabu, 22 September.
Saluran air terletak di Pantok Wetan, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang. Gusdi menambahkan, derasnya air berdampak pada jebolnya lantai dasar saluran air dengan diameter empat meter.
Air juga menggerus dinding tanggul sepanjang lima meter. Untuk mengantisipasi kerusakan makin meluas, kini aliran air dihentikan sementara waktu.
"Saat ini, kami menutup aliran air irigasi Kalibawang yang ada di wilayah itu, untuk menghindari kerusakan yang lebih parah," katanya.
Gusdi mengatakan saluran air yang jebol tersebut mengancam lahan persawahan siap tanam seluas 2.010 hektare.
Selama ini, saluran air peninggalan Belanda tersebut mengalirkan 7.000 liter air per harinya untuk kebutuhan pertanian di Kulon Progo dan wilayah sekitarnya.
"Apalagi saat ini pertanian di Kulon Progo sedang masuk masa tanam pertama, sehingga jika tidak segera diperbaiki maka 2.010 hektare akan terancam. Untuk perbaikannya nanti kewenangan BBWSSO," katanya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Staff Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) Arif Wibowo menambahkan, pihaknya sudah melakukan pengajuan untuk perbaikan saluran air di Padukuhan Pantog Wetan tersebut. Kemungkinan perbaikannya akan memakan waktu selama dua minggu.
"Kami melaksanakan perbaikannya sekitar dua minggu, kami masih melakukan koordinasi. Kami berharap perbaikan ini tidak mengganggu masa tanam padi di Kulon Progo," katanya.