Pemkot Makassar Percepat Vaksinasi COVID-19 di 100 RT
FOTO ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kembali menggalakkan program percepatan vaksinasi COVID-19 dengan melaksanakan aksi 100.1.100 pada 100 Rukun Tetangga (RT) di sejumlah kelurahan se-Kota Makassar.

"Antusiasnya luar biasa sekali. Tadi, di satu tempat lain (vaksinasi), dari prediksi 100-150 orang, ternyata sudah 300 pendaftaran yang datang. Ini artinya, antusias masyarakat luar biasa sekali," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) dikutip Antara, Selasa, 21 September.

Danny Pomanto berharap pemerintah provinsi Sulsel membantu penyediaan vaksin agar bisa mempercepat proses vaksinasi demi tercapainya Herd Immunity di Kota Makassar.

"Kami mohon, Insyaallah mudah-mudah Pemprov bisa memback up soal vaksin agar habis. Insyaallah kami habiskan vaksin dalam waktu secepat cepatnya," sambungnya.

Menurut dia, sejauh ini ketersediaan vaksin masih cukup, dan stok vaksin di Pemprov Sulsel diketahui masih ada 560 ribu dosis, sehingga denga ketersediaan stok itu masyarakat masih bisa mendapatkan vaksin

"Untuk itu kami minta bantuan provinsi dan saya yakin sudah dikontak, dan akan backup bila habis. Kadis Kesehatan juga sudah menghubungi Pemprov untuk memback up habis untuk program ini. Vakisnasinya baru dosis pertama," kata Danny Pomanto.

Mengenai teknis pelaksanaan vaksinasi program 100.1.100, kata Danny, adalah sapu jagat. Sebab, selama ini teknis vaksinasi hanya sebatas inisiasi, orang datang di satu tempat, atau komunitas tidak berdasarkan alamat domisili.

"Nah, kami sekarang mau menyisir orang-orang yang belum mendapatkan kesempatan untuk vaksinasi secara komunitas, kemudian memberi dari rumah ke rumah dengan undangan. Kita kasih undangan mirip orang undang pergi TPS, jadi undangan kepada orang yang belum vaksin diundang kawinan," papar Danny Pomanto.

Sistem yang dijalankan, lanjut Danny, semua warga diberikan undangan dari ketua Rukun Tetangga (RT), sehingga mereka merasa terhormat untuk menghadiri undangan vaksinasi. Selain itu, sistem ini akan mempermudah monitoring terhadap pandemi yang berpotensi muncul.

Selain itu, pemanfaatan kontainer yang ditempatkan pada setiap kelurahan yang kini dijadikan pusat kesehatan bagi masyarakat, kata dia, dilengkapi televisi sebagai bagian dari monitoring secara digital. Bahkan vaksinasi itu juga melibatkan tim TNI Polri dalam hal pengawalan

"Makanya kontainer yang selama ini menjadi polemik ini sudah dijawab. Ini sangat dibutuhkan, apalagi muncul instruksi Mendagri terbaru, yaitu perkuatan posko-posko penanganan, dan betul menjadi bagian konsen pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," paparnya.

Apabila masih ada masyarakat yang masih tidak mau divaksin, Danny menyatakan akan membujuk. Sebab, vaksinasi itu betul-betul atas kesadaran, sehingga yang datang ini memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga kekebalan tubuh.

"Kalau masih ada tidak percaya pandemi, kita bikin penangan tersendiri, secara presuasif. Kita undang tokoh masyarakatnya datang, karena masalah ini adalah keyakinan.

"Sehingga perlu diyakinkan bahwa vaksin itu rill, terbukti semua orang divaksin mulai saat varian Delta masuk di Jakarta sampai ke sini tidak mengalami kematian, berbeda bagi yang belum divaksin," kata Danny Pomanto.