Kemenparekraf Sebut Konser Virtual Tingkatkan Kapasitas SDM di Sektor Ekonomi Kreatif
Ilustrasi kegiatan virtual (Foto: Kemenparekraf)

Bagikan:

JAKARTA - Kreativitas dan inovasi adalah kekuatan dari sumber daya manusia. Untuk itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak musisi untuk terus berkarya dan meningkatkan kreativitas di masa kenormalan baru.

Plt Deputi bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh, dalam virtual talkshow bertajuk ORKESMU (Obrolan Kreatif Seputar Musik) bertajuk Tetap Asik Bermusik dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru beberapa hari lalu mengatakan, mengasah inovasi dan kreativitas pekerja seni, dalam hal ini musisi, selalu menjadi prioritas Kemenparekraf dalam upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia ekonomi kreatif.

Diskusi ini menghadirkan narasumber dari kalangan musisi dan promotor musik, antara lain gitaris band Gigi, Dewa Budjana; komposer Tya Subiakto; jurnalis musik senior sekaligus pendiri koran Slank, Buddy Ace; serta CEO Deteksi Production, Harry Koko dan Toar RE Mangaribi selaku moderator.

“Kita punya visi menghadirkan orang-orang kreatif dan hebat yang memberikan kontribusi dalam kegiatan pengembangan budaya terutama dalam kerja kreatif,” kata Frans Teguh dilansir dari laman Kemenparekraf.

Karena, lanjut Frans, Kemenparekraf terus berupaya mendukung para pekerja seni untuk terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas. Salah satunya, dengan pelaksanaan pertunjukan musik virtual di masa pandemi COVID-19.

“(Pertunjukan musik) virtual itu pasti sesuatu yang sangat penting, tapi mengasah rasa ini membutuhkan kerja-kerja yang prima dari semua stakeholder,” tutur Frans.

Saat ini, pertunjukan musik virtual menjadi satu-satunya pilihan bagi para pelaku industri musik untuk terus berkarya sekaligus bertahan hidup. Salah satu pertunjukan musik yang paling menyita perhatian adalah Konser 7 Ruang yang digagas DSS Music. Untuk biaya konser dibuat sistem donasi terbuka sehingga memungkinkan siapa pun untuk bisa berdonasi. Berapa pun donasi yang diterima, akan dibagi dua; setengahnya untuk artis penampil, setengah lainnya untuk pekerja seni dan tim produksi.

Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Muh. Ricky Fauziyani menambahkan, ke depannya pihaknya akan terus menghadirkan acara serupa dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia khususnya di sektor ekonomi kreatif. 

"Setiap kegiatan akan dibuat sebagaimana layaknya seminar offline dengan memberikan 'panggung' kepada para pelaku seni. Tidak hanya sebagai daya tarik dalam acara, tapi juga memberi peluang bagi pekerja seni tetap berkarya di tengah pandemi," kata Ricky Fauziyani.