Bagikan:

JAKARTA - Bermain gim online memang mengasyikan. Tetapi bagaimana jadinya jika mengalami kecanduan bahkan sampai merugikan secara materi? Ya, seorang remaja asal Kharar di Punjab, India kini mengalami hal itu.

Mengutip Gadget NDTV, Minggu 5 Juli, kejadian ini bermula saat situasi pandemi COVID-19 mengharuskan siswa/i belajar dari rumah dan tetap mengikuti kelas online, remaja itu berdalih bahwa ia membutuhkan ponsel yang layak untuk bisa digunakan mengikuti kelas online.

Sang ibu menurutinya dengan meminjamkan ponselnya. Namun, bukannya memanfaatkan pemberian ibunya untuk belajar, remaja itu malah menggunakan ponsel tersebut untuk bermain gim yang sedang populer yakni PUBG Mobile.

Parahnya, remaja itu menguras tabungan orang tuanya sekitar Rp300 juta lebih untuk membeli banyak fitur dalam gim seperti amunisi virtual, Royal card, dan lainnya. Selain itu, remaja ini juga melakukan pembelian dalam aplikasi untuk meningkatkan profil rekan satu timnya. Dia dilaporkan memiliki akses ke tiga rekening bank orang tuanya.

Ketika ditelusuri lebih lanjut, orang tuanya tidak mengetahui modus dari sang anak, mereka baru-baru ini disadarkan oleh pihak bank dengan mendapatkan data rincian transaksi.

Dalam laporan tersebut, sang remaja itu mengacak jumlah saldo di antara tiga bank orang tuanya agar tidak terlihat berkurang di setiap akun. Dia juga terus menghapus pesan yang dikirim ke ponsel ibunya tentang rincian transaksi.

Ayah dari remaja itu yang merupakan pegawai pemerintah mengatakan bahwa dana tersebut rencananya akan ditabung untuk biaya pengobatan dan masa depan sang putra. Dirinya pun telah membagi dana itu ke dalam rekening istri dan putranya, sementara sebagian besarnya ada di rekening tabungannya yang bukan gaji.

Mengetahui itu, sang ayah lalu menyuruh putranya untuk bekerja di bengkel mekanik. Hal ini ditujukan agar membuatnya menyadari bahwa bagaimana sulitnya mencari uang.

Bukan kasus yang pertama

Kasus ini bukan yang pertama. Beberapa kasus sebelumnya juga terjadi. Mereka banyak menghabiskan uang untuk bermain gim online. Berikut ini adalah beberapa contoh sebelumnya ketika anak-anak membelanjakan uang orang tua mereka untuk pembelian video game:

1. Didapat dari sebuah laporan tahun lalu, seorang remaja berusia 16 tahun yang berbasis di Madhya Pradesh telah meninggal dunia karena serangan jantung setelah bermain PUBG selama enam jam berturut-turut.

2. Cerita dari BBC mengungkapkan bahwa salah satu orang tua mengklaim bagaimana putranya membelanjakan uang sekira 3160,58 pound sterling pada gim di iOS yang disebut Hidden Artifacts. Orangtua lain mengklaim bagaimana putranya menggunakan kartu kreditnya sekira 2.000 pound sterling untuk pertandingan basket EA NBA. Seorang remaja menghabiskan 1.000 pound sterling untuk gim Fortnite.

3. Mantan pemain NBA Kendrick Perkins mengungkapkan awal tahun ini bagaimana anak-anaknya menghabiskan 16.000 dolar AS di gim Fortnite.

4. Seorang remaja menggunakan kartu kredit ayahnya dan menghabiskan 7.000 dolar AS untuk bermain FIFA. 

Gim mobile yang selalu mendapat rating tinggi

Meskipun tidak sedikit mendapatkan kritik karena kecanduan, PUBG telah menggiurkan banyak remaja dengan menghadirkan fitur-fitur baru dan menarik ke dalam permainan.

Namun, permainan tersebut telah menduduki puncak unduhan gim teratas di Apple dan Google Play Store. Sejak awal, PUBG telah mencapai popularitas luar biasa dengan 734 Juta unduhan per Juni 2020. India yang memiliki populasi lebih muda telah berkontribusi dalam hal ini dengan 174 juta unduhan besar.

Menurut laporan Sensor Tower, PUBG telah memimpin peringkat global pada Maret dan perkiraan baru-baru ini gim itu telah mencatat pendapatan 1,3 miliar dolar AS untuk tahun ini.