JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Jhonny G Plate mendorong tiap daerah yang menerapkan PPKM Level 3, 2, dan 1 untuk segera menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Sebab, Jhonny menganggap penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online dalam waktu berkepanjangan memiliki risiko buruk.
"PTM terbatas perlu dipercepat karena pelaksanaan PJJ yang berkepanjangan berisiko memberi dampak negatif pada anak," kata Jhonny dalam keterangan tertulis, Minggu, 5 September.
Jhonny menganggap PJJ yang tidak optimal membuat siswa pada keluarga yang ekonominya lemah terpaksa bekerja di tengah krisis ekonomi dan meninggalkan kegiatan belajarnya.
Lalu, Jhonny menganggap ada risiko psikososial atau kondisi individu mencakup aspek psikis dan sosial pada anak. Risiko ini meliputi peningkatan kekerasan pada anak di rumah, risiko pernikahan dini, eksploitasi anak terutama perempuan, serta kehamilan remaja.
"Anak juga bisa mengalami perasaan tertekan, karena tidak bermain dan bertemu dengan kawan-kawannya dalam waktu lama," ungkap Jhonny.
Karenanya, Jhonny menyebut PTM terbatas dapat menghindari ancaman siswa putus sekolah. Selain itu, belajar di kelas juga dianggap menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik saat dibandingkan dengan PJJ.
BACA JUGA:
"Perbedaan akses, kualitas materi yang didapatkan peserta didik, juga sarana yang dimiliki, dapat mengakibatkan kesenjangan capaian belajar, terutama untuk anak yang memiliki keterbatasan secara sosio-ekonomi," jelasnya.
Meski demikian, Jhonny menegaskan proses pembelajaran harus mengikuti peraturan dan kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat, sesuai penerapan PPKM berdasarkan Asesmen Situasi COVID-19.
“Situasi penanganan pandemi terus menunjukkan tren perbaikan, khususnya di Jawa dan Bali. Karena itu, pemerintah tidak ingin menunda lagi untuk mempercepat pembukaan proses PTM terbatas di wilayah yang sudah menerapkan PPKM Level 1, 2, dan 3 secara bertahap, tentunya dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan ketat,” tutur Jhonny.