MATARAM - Sebanyak delapan kepala keluarga (KK) yang selama ini menempati tempat di hak pengelolaan lahan atau HPL di areal Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, akhirnya secara sukarela mengosongkan lahan. Mereka relokasi secara mandiri.
"Kami mengapresiasi warga yang dengan sadar mengakui bahwa telah menempati lahan yang masuk HPL ITDC dan bersedia untuk pindah dan membongkar rumahnya secara mandiri. Kami juga bersyukur kegiatan relokasi mandiri ini dapat berjalan lancar dan tanpa ada gangguan. Semua ini tidak terlepas dari pendekatan humanis dan sosial yang secara konsisten serta pengertian dari warga yang menempati lahan ini. Relokasi mandiri ini semakin menunjukkan bukti komitmen kami untuk menghindari proses gusur atau pindah paksa terhadap masyarakat," kata Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro dikutip Antara, Selasa, 31 Agustus.
Dia mengatakan, kedelapan KK tersebut sebelumnya menempati dua bidang tanah HPL ITDC seluas 2.890 m2 dan 3.250 m2 yang berada di wilayah Dusun Ujung Lauk, Desa Kuta.
"Kegiatan relokasi mandiri itu sendiri telah dilakukan sejak Sabtu (28/8) hingga Selasa (31/8)," ujarnya.
Menurut Bram, kedelapan KK ini merupakan bagian dari 48 KK yang masih tinggal di dalam area jalan kawasan khusus (JKK) dan tersebar di tiga bidang lahan enclave dan 11 bidang lahan HPL ITDC.
"Untuk menyelesaikan permasalahan terkait warga yang masih tinggal di dalam area JKK ini, ITDC telah menempuh sejumlah cara, yaitu untuk tiga bidang lahan enclave tengah dalam proses pembebasan lahan dengan pemilik lahan yang masuk dalam Penlok 1," ujar Bram.
Sementara untuk warga yang menempati lahan yang masuk HPL ITDC, pihaknya telah menyiapkan sejumlah solusi untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi. Solusi tersebut, antara lain telah disiapkan dua terowongan untuk akses keluar-masuk dari atau ke dalam area di dalam JKK dan jalan baru di pinggir service road sebagai akses menuju Pantai Seger.
"Dalam waktu dekat memberdayakan warga tersebut dengan pelatihan-pelatihan sehingga nantinya warga dapat ikut berperan dalam penyelenggaraan ajang balap internasional serta memberdayakan mereka untuk bekerja di properti milik ITDC, contoh Hotel Pullman Mandalika," ucap Bram.
ITDC lanjut Bram, juga menyiapkan tempat yang layak untuk memberi kesempatan berusaha di Bazaar Mandalika, dan terakhir, dalam jangka menengah, ITDC akan merelokasi warga tersebut ke lokasi permanen sarana hunian wisata yang tengah disiapkan oleh Kementerian PUPR.
"Relokasi secara mandiri oleh warga ini sekaligus merupakan dukungan besar bagi ITDC dalam mempercepat pembangunan JKK guna menyambut ajang balap motor internasional WSBK dan juga tes pramusim ajang balap MotoGP di Tahun 2022.
"Kami percaya dengan pendekatan humanis yang melibatkan pihak-pihak terkait serta solusi yang telah kami siapkan, permasalahan warga yang masih tinggal dan menempati lahan yang masuk dalam HPL ITDC dapat segera selesai," ujarnya.
BACA JUGA:
Salah satu warga yang melangsungkan pembongkaran di Dusun Ujung Lauk, Ware, mengatakan mendukung ITDC untuk pembangunan sirkuit agar cepat selesai.
"Semoga tidak ada yang menghalangi sehingga secara resmi kami siap untuk pindah karena lahan yang kami duduki ini merupakan lahan atas HPL ITDC. Saya tidak ingin ada beban, semoga Lombok Tengah bisa semakin maju ke depannya," ucapnya.