Perintah Mahfud untuk Pengamanan Akhir Tahun: Waspada <i>Sweeping</i> dan Intoleransi
Menko Polhukam Mahfud MD usai rapat dengan pengamanan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. (Rizky Adytia Pramana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Polri mengelar rapat koordinasi lintas sektoral bersama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memaparkan pengamanan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 yang diberi sandi Operasi Lilin 2019.

Rapat koordinasi yang berlangsung di Auditorium, PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.

Mahfud yang menjadi pemimpin dalam rapat koordinasi itu memaparkan beberapa hal yang jadi atensi dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru. Di antaranya, ancaman terorisme, kelancaran arus mudik, serta gangguan kamtibnas.

Mahfud menekankan, masalah gangguan kamtibmas yang mesti ditangani dengan baik. Dia ingin Polri melakukan langkah-langkah pencegahan untuk masalah ini, termasuk ancaman intoleransi dan sweeping dari pihak tertentu. 

"Aksi-aksi ancaman teror, sweeping swasta oleh oknum tertentu, intoleransi antar umat beragama, hingga pembakaran rumah ibadah harus diantisipasi sedini mungkin," ucap Mahfud di Jakarta, Jumat, 13 Desember.

Gangguan kamtibmas menjadi salah satu yang disorot, dengan alasan meningkatnya angka kejahatan sebanyak 27,49 persen. Sebab pada tahun 2018-2019, tercatat 4.012 kasus terjadi. Sementara, pada tahun 2017-18 hanya diangka 2.909 kasus.

Usai memaparkan beberapa poin tersebut, rapat koordinasi yang sebelumnya terbuka menjadi tertutup. Sehingga, tak diketahui lebih rinci apa saja hal-hal yang dibahas pada pertemuan tersebut.

Hingga akhirnya, setelah beberapa jam berlalu, rapat koordinasi pun rampung. Mahfud kembali memberikan keterangannya soal apa yang menjadi pembahasan.

Menurutnya, dalam rapat koordinasi tersebut telah memperhitungkan semua indikasi-indikasi yang dapat mengganggu perayaan Natal dan tahun baru. Sehingga, berbagai langkah-langkah antisipasi pun sudah disiapkan.

"Secara umum kami sudah siapkan segala sesuatunya agar dua hari besar tersebut, satu Natal yang kedua Tahun Baru mulai dari keamanan, infrastruktur, kemudian pertahanan, transportasi, kemudian bahan bakar, serta intelijen semua sudah kami siapkan agar berjalan aman tidak terjadi apapun," papar Mahfud.

Selain itu, Kemenkopolhukam telah memetakan wilayah-wilayah yang berpotensi terjadinya gangguan-gangguan di akhir tahun ini. Hanya saja, tak dijelaskan merinci mengenai daerah tersebut dan terus menyebut jika akan diantisipasi sesuai dengan kebutuhan yang ada.

"Kami sudah mencatat kerawanan dari berbagai tempat dan sektor tertentu tentu akan kami antisipasi," ujar Mahfud.

Secara terpisah, Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan, dalam rapat koordinasi lintas sektoral ini hanya membahas soal langkah polisi dalam pengamanan Natal dan tahun baru. Operasi lilin 2019 kembali disebut sebagai pembahasan utamanya.

Nantinya, operasi tersebut akan berlangsung mulai dari 23 Desember hingga 1 Oktober 2020. "Operasi lilin kita lakukan selama 10 hari, ini salah satu langkah pengamanan," kata Argo.