JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Kamis 25 Juni. Rupiah menguat 0,11 persen atau 15 poin ke level Rp14.115 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah akan mengalami tekanan hari ini karena sentimen negatif kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus COVID-19 kembali membayangi pergerakan pasar.
"Kasus COVID-19 yang terus meninggi dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi yang kini sedang berlangsung sejak pembukaan kembali perekonomian," ujar Ariston kepada VOI.
Ia menambahkan, isu lain yang bisa menekan aset berisiko adalah rencana pengenaan tarif impor baru terhadap barang-barang Eropa oleh AS yang bisa memicu perang dagang baru.
"Namun demikian ekspektasi pasar terhadap potensi pemulihan ekonomi masih belum hilang. Sentimen ini masih bisa menopang penguatan aset berisiko," jelasnya.
Menurutnya, hari ini rupiah mungkin bisa ditutup melemah tipis dengan potensi kisaran Rp14.050-14.200 per dolar AS.
Pagi ini rupiah menguat bersama dengan dolar Taiwan yang menguat 0,24 persen, dan dolar Singapura yang menguat 0,06 persen.
Sementara mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah di hadapan dolar AS pagi ini. Pelemahan dipimpin oleh won Korea Selatan yang melemah 0,62 persen.
Disusul oleh yuan China yang melemah 0,28 persen, kemudian rupee India melemah 0,11 persen. Peso Filipina dan baht Thailand masing-masing melemah 0,10 persen dan 0,09 persen.