MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama wakilnya Aulia Rachman mengalihkan anggaran mobil dinas baru untuk membeli ambulans. Bobby Nasution menjadikan ambulans itu untuk percepatan vaksinasi keliling.
“Anggaran mobil dinas, kita alihkan untuk penanganan COVID-19. Uang tersebut digunakan dalam pemenuhan ketersediaan mobil ambulans. Sebab, saat ini, baru ada dua mobil ambulans yang digunakan untuk membawa masyarakat yang sakit maupun dioperasikan sebagai mobil vaksinasi keliling. Nantinya, akan kita penuhi untuk seluruh kecamatan se-Kota Medan,” kata Bobby Nasution dikutip dari keterangan Humas Pemko Medan, Jumat, 20 Agustus.
Sebelumnya Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kota Medan, Sumut, mendukung pengalihan anggaran pembelian mobil dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Bobby Nasution-Aulia Rachman di P-APBD 2021 menjadi mobil ambulans vaksinasi COVID-19.
"Kebijakan yang sangat mulia, karena saat ini butuh pelayanan ambulans vaksinasi di tengah warga yang terpapar. Kita dukung penuh," ujar Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Medan, Sudari dikutip Antara, Kamis, 19 Agustus.
Politikus PAN ini mengatakan, di tengah situasi pandemi COVID-19 hampir melanda dua tahun terakhir diyakini penggunaan mobil ambulans vaksinasi akan sangat tinggi.
Sebab, lanjut Sudari yang juga Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Medan ini, Pemko Medan baru memiliki dua ambulans vaksinasi keliling, yakni Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Medan Tuntungan.
"Kalau untuk operasional tugas dinas, mungkin masih bisa digunakan mobil dinas yang lama. Inilah sikap bijak seorang pemimpin yang patut diteladani," katanya.
Kembali ke Bobby Nasution. Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi ini juga berkantor di Kecamatan Medan Helvetia. Bobby Nasution mengaku, hal ini dilakukan agar penanganan COVID-19 di wilayah tersebut berjalan lebih optimal.
Apalagi, Medan Helvetia menjadi salah satu kecamatan yang masuk dalam zona merah.
“Beberapa waktu lalu, ada 400 lebih kasus COVID-19 di Kota Medan dan penyumbang terbesarnya dari Kecamatan Medan Helvetia. Untuk itu, kita fokuskan di sini, sehingga kita bisa mengajak masyarakat untuk memutus mata rantai penyebarannya,” jelasnya.
Bobby Nasution menegaskan penanganan COVID-19 di Kota Medan dilakukan sesuai dengan arahan dan instruksi Presiden Joko Widodo. Dalam arahan tersebut, terang Bobby, ada 4 hal utama yang harus diterapkan yakni pembatasan kegiatan masyarakat, melakukan tracing dan testing, mengoptimalkan lokasi isolasi terpusat (isoter) serta optimalisasi vaksinasi.
"Pemko Medan terus berusaha melaksanakan sebaik-baiknya empat hal tersebut,” tegasnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, terkait dengan vaksinasi di Kota Medan, Bobby Nasution menjelaskan, untuk vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 22,36 persen. Sedangkan vaksinasi dosis kedua baru mencapai 15 persen sampai dengan 16 persen.
Kondisi ini terjadi akibat minimnya dosis vaksin yang masuk ke Kota Medan, sebab selama penerapan PPKM, banyak vaksin yang difokuskan ke daerah Pulau Jawa. Padahal Pemko Medan telah menargetkan setiap harinya dapat melakukan vaksinasi hingga mencapai 16.000 orang.
"Ini dari fasilitas kesehatan Pemko Medan saja, belum lagi dari TNI dan Polri yang juga melakukan vaksinasi massal. Sementara kami menargetkan vaksinasi setiap harinya 16 ribu namun saat ini jumlah stock vaksin kita hanya 20 ribu-an, jadi kalau kita suntikan semua sehari saja sudah habis,” kata Bobby Nasution.