Perjalanan Spriritual Dukun Anti-Putin dari Siberia
Alexander Gabyshev (Warrior Shaman Alexander Gabyshev/Facebook)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang dukun asal Siberia, bernama Alexander Gabyshev punya misi khusus untuk membersihkan Rusia dari gangguan iblis. Namun sayangnya iblis yang dimaksud adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, dan membuatnya harus berurusan dengan pihak kepolisian. 

Perjalanan Gabyshev dimulai sejak Maret 2019, dengan membawa sebuah troli yang berisi barang-barangnya. Dia berencana untuk menuju Moskow, tetapi ditahan pada September 2019 saat berada di tepi Danau Baikal di Siberia setelah melakukan sepertiga perjalanan. 

Pernyataan Gabyshev terkait Putin telah menarik perhatian publik dan memicu protes oposisi serta laporan di saluran-saluran televisi pro-Kremlin. 

Dikutip dari The Guardian, misi pengusiran iblis yang dilakukan Gabyshev didasari rasa kemarahannya atas proses pemilu di Moskow dianggap cacat. Selama enam bulan perjalanannya, Gabyshev selalu menarik perhatian dan media sosia. Tak jarang mereka meminta Gabyshev agar berhenti melakukan misi perjalanannya, karena bersifat politis.

"Tuhan menyuruhku untuk melakukannya, alam menyuruhku untuk melakukannya. Maka Rusia akan terbebas," ujar Gabyshev, pada September silam.

Meski demikian, ada yang masih membela kegiatan Gabyshev. Sekelompok orang tersebut pun melindungi Gabyshev selama perjalanan. Setelah kelompok tersebut muncul, merebak sebuah berita terkait kelompok bahwa Gabyshev menciptakan sebuah sekte. 

Seorang mantan pendukungnya dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar di Moskow mengatakan bahwa beberapa sumbangan yang diterima Gabyshev dihabiskan untuk keluarga Gabyshev dan "suatu permainan yang bersifat porno". 

Kembali Lakukan Perjalanan

Setelah sempat ditahan, Gabyshev diitempatkan di bangsal untuk pasien dengan gangguan kejiwaan. Gabsvhey akhirnya dibebaskan, pada 9 Desember lalu. Ia kembali berniat untuk melanjutkan perjalanannya yang tertunda.

Kali ini Gabyshev melakukan perjalanan bersama dua sahabatnya dan empat ekor anjing. Ia berangkat dari kota asalnya, Yakutia. Namun lagi-lagi, pada Selasa 10  Desember,  ia ditahan oleh polisi di jalan raya, berdasarkan informasi dari kelompok advokasi hak asasi manusia Pravozashchita Otkrytki.

Kelompok hak asasi ini merilis sebuah rekaman video penangkapan Gabyshev di jalan yang tertutup salju. Dalam video tersebut, terlihat banyaknya polisi dan beberapa mobil polisi dengan lampu yang menyala di tempat kejadian. Gabyshev dituduh membuat pernyataan umum untuk melakukan kegiatan ekstremis, kejahatan yang dapat dihukum hingga tiga tahun penjara.

Alexei Pryanishnikov, koordinator kelompok hak asasi manusia Pravozashchita Otkrytki, mengatakan bahwa ia berharap pihak berwenang secara resmi mendakwa Gabyshev setelah penangkapan tersebut. Pryanishnikov mengatakan bahwa bagi pihak berwenang upaya dukun tersebut untuk "menggulingkan" Putin bukan lelucon. 

"Pemerintah dan lembaga penegak hukum menganggap serius ilmu gaib, perdukunan, dan sihir," tukas Pryanishnikov.

Meski Sang Dukun telah ditahan, namun para pendukungnya diketahui terus melanjutkan perjalanan menuju Moskwa. Mereka bahkan mengunggah video yang menunjukkan sisa kelompok itu yang melakukan perjalanan, sambil membawa bendera dengan slogan "Jalan Dukun: Demi mengembalikan kebebasan Rusia". "

Petugas keamanan menangkap pemimpin kami.. (tapi) tujuan kami adalah melanjutkan perjalanan ini untuk mengamankan kebebasannya," kata salah satu rekan Gabyshev, Viktor Yegorov.