Bagikan:

JAKARTA – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) Jakarta Utara mendukung langkah kepolisian Polres Metro Jakarta Utara dalam melakukan penyelidikan suntik vaksin kosong yang terjadi di Sekolah IPK Pluit Timur, Pluit, Jakarta Utara baru-baru ini.

Melihat video yang beredar, Ketua DPD PPNI Jakarta Utara Maryanto menilai video tersebut memiliki banyak pemahaman. Oleh karena itu dia meminta kepolisian dapat mengungkap kasus tersebut.

"Video itu bisa saja multitafsir. Tapi pada prinsipnya, kami (DPD) PPNI Jakarta Utara siap berkerjasama dengan Polres Metro Jakarta Utara dalam menyelidiki kasus ini," kata Ketua DPD PPNI Jakarta Utara Maryanto saat dihubungi, Senin 9 Agustus.

Maryanto mengaku dirinya enggan menduga-duga. Dia menganggap langkah penyelidikan yang paling tepat dalam menguak kebenaran viralnya video itu. Meski demikian, Maryanto memastikan vaksinator dalam video tersebut bukanlah anggota DPD PPNI Jakarta Utara.

"Jadi dalam kasus ini perlu penyelidikan, pengembangan yang mendalam dan komprehensif. Kita tidak bisa menduga-duga, termasuk juga memeriksa pasien, pembuat, dan penyebar videonya. Bahkan bisa saja uji laboratorium memastikan apakah vaksin sudah atau belum disuntikkan ke tubuh pasien," katanya.

Seperti diketahui, kabar mengenai penyuntikan vaksinasi kosong diunggah oleh pemilik akun Twitter @irwan2yah. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi di Sekolah IPK Pluit Timur pada Jumat 6 Agustus, kemarin.

"Jam 12.30 suntikan vaksinasi, ternyata suntik kosong. Setelah protes dan cuma kata maaf, akhirnya di suntik kembali ," tulisnya.

Ia meminta tenaga kesehatan yang menyuntikkan vaksin kosong itu dapat diproses lebih lanjut.