JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup sama dengan penutupan kemarin. Rupiah Kamis 4 Juni, tetap berada di level Rp14.095 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, secara overall, hari ini rupiah bergerak melemah sejak pagi tadi. Rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS mengikuti pergerakan nilai tukar emerging market lain.
"Mungkin pasar melakukan konsolidasi setelah beberapa hari menguat untuk mengevaluasi situasi," ujar Ariston kepada VOI.
Menurut Ariston, sore ini isu masih tetap sama. Pasar masih merespons positif pembukaan kembali ekonomi di tengah pagebluk COVID-19.
"Tadi DKI Jakarta juga mengumumkan akan memulai masa transisi dan menerapkan kenormalan baru yang artinya ekonomi bisa bergeliat kembali dan berpotensi tumbuh kembali. Ini positif untuk pasar, termasuk aset berisiko," ujar Ariston.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan pun berada di zona merah. Di mana dolar Singapura dan ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah keduanya sama-sama turun 0,33 persen.
Kemudian ada won Korea Selatan dan yen Jepang yang juga sama-sama melemah 0,18 persen terhadap dolar AS. Lalu ada yuan China yang terlihat terdepresiasi 0,10 persen.
Baht Thailand dan dolar Taiwan pun berada di zona merah setelah melemah masing-masing 0,08 persen dan 0,05 persen.
Sementara itu, peso Filipina berhasil menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi di Asia setelah naik 0,23 persen. Berikutnya ada rupee India yang terapresiasi 0,003 persen. Dan terakhir ada dolar Hong Kong yang naik tipis 0,01 persen.