BANGLI - Air di Danau Batur di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, berubah warna menjadi hijau. Perubahan warna air terjadi sejak dini hari.
Perubahan warna air Danau Batur disebut terjadi akibat semburan belerang dari lereng Gunung Batur.
“Penyebabnya, karena semburan belerang dari Gunung Batur. Itu, danau vulkanik dengan gunung Batur," kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma saat dihubungi, Rabu, 14 Juli.
Fenomena perubahan warna air Danau Batur merupakan fenomena tahunan yang bisa terjadi satu tahun dua kali. Namun, untuk kembali normal tergantung embusan angin di kawasan tersebut.
"Tergantung angin, kalau angin masih kencang bisa jadi semingguan. Kalau tidak disertai dengan angin kencang paling lama sudah 4 hari selesai," imbuh Sarma.
Bila fenomena tersebut terus berlanjut akan berdampak kepada para peternak ikan di wilayah sana. Namun, untuk saat ini belum ada laporan kematian ikan di wilayah tersebut.
"Kalau besar semburannya ikan-ikan akan mati. Itu, fenomena setiap tahun bisa jadi dua kali ini terakhir dan awal Maret yang lalu terjadi," kata Sarma.
BACA JUGA:
Saat ini di kawasan Danau Batur terdapat sebanyak 12 ribuan Keramba Jaring Apung (KJA) dengan jumlah petani atau pertenak ikan nila sekitar 500.
"Kalau petani sekitar 500 yang membudidayakan ikan nila. Belum (ada laporan) sampai saat ini ikan mati tetapi kalau berlanjut disertai dengan semburan tidak berhenti-henti biasanya disertai kematian ikan," ujarnya.
Fenomena warna air Danau Batur berubah sudah diketahui oleh para peternak dan petani di kawasan Danau Batur. Pihak PKP sudah memberikan edukasi kepada masyarakat yang memiliki KJA.
"Artinya (mereka pada saat menebar (benih ikan) mengatur pada bulan-bulan ini yang biasanya Februari-Maret dan Juli sampai Agustus. Ini ikan sudah mulai panen, sehingga bisa mengurangi kerugian," ujar Sarma.