Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot mampu ditutup menguat pada perdagangan Selasa 19 Mei. Rupiah ditutup menguat 0,54 persen atau 80 poin ke level Rp14.770 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah didorong beberapa sentimen positif. Salah satunya pasar menyambut baik kemajuan penemuan vaksin COVID-19 oleh perusahaan Bioteknologi Moderna.

"Sentimen positif lainnya yakni Bank Indonesia (BI) juga masih mendukung pemberian stimulus ke pasar meski tadi mempertahankan suku bunga acuannya. Jadi rupiah masih mendapat dukungan penguatan terhadap dolar AS hingga sore ini," ujar Ariston kepada VOI.

Penguatan rupiah sejalan dengan mata uang di kawasan yang mayoritas kompak menguat. Hingga pukul 15:00 WIB, ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 0,62 persen. Diikuti oleh won Korea Selatan yang menguat 0,59 persen. Selanjutnya ada peso Filipina yang terapresiasi 0,36 persen terhadap dolar AS.

Kemudian rupee India dan baht Thailand yang sama-sama menguat 0,26 persen. Lalu, dolar Taiwan dan dolar Singapura juga terlihat berada di zona hijau setelah naik masing-masing 0,12 persen dan 0,04 persen.

Dilanjutkan dolar Hong Kong dan yuan China yang sama-sama berhasil naik tipis 0,01 persen. Sementara itu, yen Jepang menjadi satu-satunya mata uang di kawasan yang berada di zona merah setelah melemah 0,07 persen atas dolar AS.