Cegah Penyebaran COVID-19, Jasa Marga Siapkan Skenario Layanan Operasi Lebaran
Ilustrasi. (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah menyiapkan sejumlah skenario untuk memperlancar layanan operasional jalan tol jelang dan pasca Idulfitri atau Lebaran 2020. Ada empat prioritas layanan utama operasional di sepanjang 1.162 kilometer jalan tol yang dikelola Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pelat merah ini.

Empat layanan yang dimaksud adalah Regional Jasamarga Metropolitan Tollroad, Regional Jasamarga Trans Jawa Tollroad, maupun di Regional Jasamarga Nusantara Tollroad. Keempatnya adalah layanan transaksi, layanan konstruksi, layanan lalu lintas, dan layanan tempat istirahat.

Operations and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Fitri Wiyanti mengatakan, skenario layanan operasional ini tetap mengikuti dan menerapkan protokol pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19.

Fitri menjelaskan, tujuannya skenario ini untuk membatasi arus masuk dan keluar kendaraan di tiga regional pengelolaan jalan tol Jasa Marga, demi meminimalisasi penyebaran COVID-19.

"Untuk layanan transaksi, Jasa Marga menyiapkan gardu operasional sesuai dengan kebutuhan di lapangan dengan batasan antrean maksimal 10 kendaraan," tuturnya, dalam konferensi pers virtual Jasa Marga Siaga Lebaran di Masa Pandemi COVID-19, Selasa, 12 Mei.

Lebih lanjut, Fitri juga mengatakan, pihak Jasa Marga akan memastikan keberfungsian peralatan tol hingga 100 persen, menyiapkan personil tambahan untuk membantu tapping, dan mobile reader.

Sementara untuk layanan lalu lintas, kata Fitri, Jasa Marga berkoordiansi dengan Kepolisian, dan Dinas Perhubungan, guna memastikan keamanan dan kelancaran.

Layanan lalu lintas ini dilakukan mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dan Ketentuan Pembasatan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan disesuaikan dengan Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku.

Kemudian, untuk layanan konstruksi, Jasa Marga akan terus melakukan pemeliharaan jalan tol kelolaan secara rutin agar tetap dapat memenuhi Standar Pelayanan Miminal (SPM). 

Namun, kata Fitri, untuk proyek yang berpotensi menghambat kelancaran lalu lintas seperti scrapping filling overlay (SFO) dan perkerasan, Jasa Marga akan menghentikan pekerjaan sementara mulai H-2 atau Kamis 21 Mei pukul 00.00 WIB hingga Senin 25 Mei pukul 24.00 WIB.

Sementara itu, untuk layanan tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area, Jasa Marga memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kapasitas SPBU, memaksimalkan jumlah area parkir tersedia, penyediaan pos pengamanan, dan menyediakan posko kesehatan.

"Jasa Marga juga menetapkan pembatasan waktu tunggu di TIP atau rest area maksimal 30 menit," tuturnya.

Penurunan Volume Lalu Lintas

Fitri mengatakan, terdapat penurunan saat masa COVID-19 pada 16 Maret hingga 9 Mei 2020 terhadap lalu lintas (Lalin) normal pada tanggal 2 hingga 29 Februari 2020. Lalin yang keluar Jakarta ke arah Timur di gerbang tol (GT) Cikatama 1 dan Kautama 1 pada kondisi normal lalin rata-rata sebanyak 56.442 kendaraan, sedangkan saat COVID-19 menjadi 32.140 kendaraan.

Kemudian, lanjut Fitri, untuk lalin ke arah Barat di GT Cikupa arah Merak pada kondisi normal terdapat 42.878 kendaraan, sedangkan saat COVID-19 hanya 28.025 kendaraan. Sedangkan, yang ke arah Selatan di GT Ciawi 1, rata-rata volume kendaraan saat normal yaitu 30.858 kendaraan, sedangkan saat COVID-19 hanya 17.221 kendaraan.

"Jadi, lalu lintas ke arah timur itu volume kendaraan rata-rata turun sekitar 43,06 persen, ke arah barat di Cikupa turun 34,64 persen, dan di Ciawi turun 44,19 terhadap rata-rata lalin normal pada Februari," tuturnya.

Fitri mengatakan, untuk lalin yang masuk ke Jakarta dari arah Timur di GT Cikatama 2 dan Kautama 2 volume lalu lintas rata-rata pada kondisi normal pada Februari yaitu 55.710 kendaraan dan turun menjadi 31.920 kendaraan pada masa COVID-19.

Kemudian, lanjut dia, dari arah Barat di GT Cikupa arah Jakarta, rata-rata normal yaitu 41.602 kendaraan dan saat COVID-19 menjadi 27.788 kendaraan. Sedangkan, dari arah selatan di GT Ciawi 2, tercatat rata-rata normal yaitu 25.798 kendaraan, sedangkan saat COVID-19 tercatat rata-rata15.209 kendaraan.

"Masuk dari arah Timur itu turun 42,70 persen. Kemudian yang masuk dari arah Barat di gerbang tol Cikupa itu turun 33,21 persen dan dari arah Selatan di gerbang tol Ciawi 2 turun 41,04 persen," tuturnya.