Bagikan:

JAKARTA - Jasa Marga memastikan akan tetap membuka rest area atau tempat peristirahatan di jalan tol meski mereka memprediksi adanya penurunan volume kendaraan yang akan mudik di tengah pandemi COVID-19. 

Direktur Pengelolaan Gedung dan Fasilitas PT Jasamarga Related Business Tita Paulina mengatakan, seluruh tempat istirahat di jalan tol meliputi masjid, toilet, SPBU, dan tempat makan Pujasera akan tetap beroperasi secara penuh dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kami akan melakukan pembatasan akses keluar masuk rest area. Petugas akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh karyawan dan pengunjung menggunakan thermal gun," kata Tita dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 13 Mei.

Ketika pengguna fasilitas tempat peristirahatan yang tidak patuh pada protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker atau bahkan suhu tubuhnya terdeteksi di atas 38 derajat celsius tidak diperkenankan masuk ke tempat peristirahatan. 

"Diarahkan ke area isolasi untuk selanjutnya dilakukan penanganan," ungkap Tita.

Selain menyiapkan tempat peristirahatan bagi pengendara, Jasa Marga juga menyiapkan tiga layanan utama jelang lebaran tahun 2020.

Jasamarga Metropolitan Tollroad Division Head Reza Febriano menjelaskan, tiga layanan utama tersebut adalah layanan transaksi yang meliputi keberfungsian peralatan tol 100 persen dengan menyediakan personel tambahan untuk bantu tapping dan personil mobile reader serta penyiapan setiap teknisi untuk tetap siaga pada periode Lebaran 2020.

"Gardu operasi juga akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan kami pastikan pelayanan sesuai dengan SPM jalan tol tetap terjaga,” kata Reza.

Selanjutnya, Jasa Marga menyiapkan layanan lalu lintas yang meliputi penempatan petugas di lokasi rawan kepadatan; pengamanan operasi terutama pada lokasi lokasi rawan gangguan kamtibmas; memastikan kesiagaan Kendaraan Pelayanan Lalu Lintas seperti mobile customer service, derek, ambulans, dan rescue; memastikan sarana dan prasarana jalan tol dalam kondisi baik; mengatur distribusi lalu lintas; dan mempercepat distribusi informasi melalui berbagai kanal.

Kemudian, Jasa Marga menyiapkan layanan konstruksi dengan menyiagakan petugas 24 jam untuk menutup lubang di jalan tol, pembersihan saluran untuk mengantisipasi adanya genangan air di jalur tol dan menyiagakan kendaraan water tank untuk ketersediaan air bersih di gerbang tol dan tempat istirahat.

Selain itu, ada juga penghentian sementara kegiatan proyek maupun konstruksi sesuai dengan arahan dari Kementerian PUPR.

"Penghentian sementara tersebut nantinya akan diberlakukan sejak H-2 (21 Mei 2020) hingga H2 Lebaran (25 Mei 2020) untuk mendukung kelancaran operasional di jalan tol," jelas dia.

Sebelumnya, Jasa Marga memperkirakan terdapat penurunan saat masa COVID-19 pada 16 Maret hingga 9 Mei 2020 terhadap lalu lintas (Lalin) normal pada tanggal 2 hingga 29 Februari 2020. Lalin yang keluar Jakarta ke arah Timur di gerbang tol (GT) Cikatama 1 dan Kautama 1 pada kondisi normal lalin rata-rata sebanyak 56.442 kendaraan, sedangkan saat COVID-19 menjadi 32.140 kendaraan.

Kemudian, lanjut Fitri, untuk lalin ke arah Barat di GT Cikupa arah Merak pada kondisi normal terdapat 42.878 kendaraan, sedangkan saat COVID-19 hanya 28.025 kendaraan. Sementara itu, yang ke arah Selatan di GT Ciawi 1, rata-rata volume kendaraan saat normal yaitu 30.858 kendaraan, sedangkan saat COVID-19 hanya 17.221 kendaraan.

"Jadi, lalu lintas ke arah timur itu volume kendaraan rata-rata turun sekitar 43,06 persen, ke arah barat di Cikupa turun 34,64 persen, dan di Ciawi turun 44,19 terhadap rata-rata lalin normal pada Februari," tuturnya.

Fitri mengatakan, untuk lalin yang masuk ke Jakarta dari arah Timur di GT Cikatama 2 dan Kautama 2 volume lalu lintas rata-rata pada kondisi normal pada Februari yaitu 55.710 kendaraan dan turun menjadi 31.920 kendaraan pada masa COVID-19.

Kemudian, lanjut dia, dari arah Barat di GT Cikupa arah Jakarta, rata-rata normal yaitu 41.602 kendaraan dan saat COVID-19 menjadi 27.788 kendaraan. Sedangkan, dari arah selatan di GT Ciawi 2, tercatat rata-rata normal yaitu 25.798 kendaraan, sedangkan saat COVID-19 tercatat rata-rata15.209 kendaraan.

"Masuk dari arah Timur itu turun 42,70 persen. Kemudian yang masuk dari arah Barat di gerbang tol Cikupa itu turun 33,21 persen dan dari arah Selatan di gerbang tol Ciawi 2 turun 41,04 persen," tuturnya.