JAKARTA - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Timor Leste menerima 23 pucuk senjata api dari warga di tiga wilayah yakni Timor Tengah Utara, Kabupaten Kupang dan Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Selain senjata api, Satgas Pamtas RI-Timor Leste juga telah menerima ratusan butir amunisi yang selama ini disimpan warga," kata Perwira Penerangan Satgas Yonarmeda 6/3 Kostrad Letda Arm Panji Putra Bima Bagaskara di Kupang, dilansir Selasa, 7 Juni.
"Sejak bertugas pada Maret hingga awal Juni 2021 ini, kami telah menerima penyerahan puluhan senjata api dan amunisi serta granat dari warga. Semua senjata dan amunisi tersebut masih tersimpan di Markas Komando," kata Bagaskara.
Dia merinci, senjata-senjata itu terdiri dari 14 pucuk senapan tumbuk, sembilan pucuk pistol rakitan, 303 butir amunisi ukuran 7,62 mm, satu butir amunisi ukuran 5,56 mm, 51 butir amunisi 9 mm, satu butir granat Manggis dan satu butir GSP 40 mm.
Menurut dia, penyerahan senjata oleh warga ini karena warga mulai merasa dekat dengan prajurit TNI yang bertugas di lapangan.
"Biasanya personel membantu kegiatan warga seperti ikut bersih-bersih, ikut membantu membangun rumah/gereja. Lalu masyarakat mengucapkan terima kasih dengan cara menyerahkan senjata," katanya menjelaskan.
BACA JUGA:
Hanya saja tidak semua warga yang mau menyerahkan senjata mereka kepada personil TNI. "Jadi hanya warga yang merasa sudah sangat dekat dengan personil TNI saja yang mau menyerahkan senjata mereka," katanya.
Dalam hubungan dengan itu, maka semua personil TNI terus berupaya mendekatkan diri dengan warga dengan cara memberikan bantuan yang diperlukan oleh warga.
Dengan keterlibatan personil pada kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat, diharapkan warga merasa dekat dengan personil TNI dan mau menyerahkan senjata yang mereka miliki, demikian Panji Putra Bima Bagaskara.