JAKARTA - Kabar duka datang dari Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gusdur. Dia meninggal dunia di RS Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis, 19 Mei.
"Barusan saja Pak Wimar meninggal dunia dengan tenang sekitar pukul 9," ucap Direktur IMX Erna Indriana, saat dihubungi VOI, Kamis, 19 Mei.
Erna meminta agar seluruh masyarakat mendoakan dan memaafkan kesalahan almarhum. Rencananya, Wimar akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
"Mohon dimaafkan kesalahannya dan terima kasih untuk semua doanya," ucap Erna.
Wimar Witoelar, dirawat selama sepekan di ICU, RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dia sudah sepekan dirawat sejak dirawat Rabu, 12 Mei.
Erna Indriana mengatakan, perawatan untuk Wimar sudah maksimal. Tim dokter yang merawat, mencapai 6 orang. Dia berharap, Wimar segera diberi kesembuhan.
"Kita harapkan segera ada kesembuhan untuk beliau," kata kata Erna dihubungi VOI, Selasa, 18 Mei.
Dia mengatakan, kondisi Wimar saat ini masih sama dengan sejak pertama kali masuk dan belum ada perubahan. Namun, cenderung stabil.
"Kondisinya kritis, tapi stabil karena bantuan ventilator," ujarnya.
Di masa perawatan ini, Wimar rutin cuci darah. Wimar juga dalam keadaan dibius untuk memaksimalkan kerja ventilator. "Karena kalau tidak dibius, beliau lemah sekali," ujar Erna.
Erna menceritakan, Wimar sempat berobat jalan karena masalah lambung beberapa waktu lalu. Setelah itu, dia tampak lemas. Dengan kondisi itu, Wimar dibawa ke RSPI dan diarahkan ke ICU. Dari hasil pemeriksaan dia didiagnosis sepsis.
"Seminggu sebelumnya Pak Wimar rawat jalan, ada keluhan di lambung, dan ini beda dengan yang sekarang. Pulang dari rumah sakit (berobat) kelihatannya lemas terus, dan tidak membaik. Kita bawa ke rumah sakit lagi, ke IGD. Ternyata dibilang sepsis, dan langsung masuk ICU," kata dia.
Erna menerangkan, sepsis adalah infeksi berat seluruh tubuh yang mengakibatkan multiorgan failure.
Dari hasil pemeriksaan lainnya, Wimar tidak ada terpapar COVID-19. "Hasil PCR-nya sudah ada. Dan kemarin-kemarin sudah boleh ada yang visit kok, kalau ada COVID kan enggak boleh (dijenguk). Terus ICU juga bersama-sama dengan pasien lain," kata dia.
Selama perawatan, Erna mengatakan, Wimar ditemani oleh salah seorang anaknya. Sementara, anaknya yang lain sedang berada di Norwegia dan belum bisa kembali ke Jakarta karena pandemi COVID-19.
"Jadi yang jagain adalah anaknya yang di sini bersama istrinya. Setiap hari pendampingan dan semua rekomendasi dokter kita ikutin, kita usahakan perawatan maksimal," kata dia.