Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akhirnya mengikuti rapat terbatas dan melaksanakan konferensi pers secara daring setelah dirinya dirawat kurang lebih satu bulan akibat terjangkit virus corona atau COVID-19. 

Budi bercerita, selama dirawat di RSPAD Gatot Subroto, dia tetap mengikuti perkembangan di lapangan, khususnya yang berkaitan dengan Kementerian perhubungan yang disampaikan dalam bentuk risalah rapat. Dia mengaku, turut membahas dua Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) yang diterbitkan akibat pandemi COVID-19 yaitu Permenhub 18/2020 dan Permenhub 25/2020.

"Dilakukan beberapa kali ratas, tapi saya tidak ikut, tapi saya minta bahan dan ikut membahas Permenhub. Turunan Permenhub itu berasal dari risalah rapat. Bisa dikatakan, Kemenhub diperintahkan untuk mengatur tindak lanjut larangan mudik," kata Budi dalam konferensi pers daring yang ditayangkan di akun YouTube milik Sekretariat Kabinet, Senin, 27 April.

Budi mengapresiasi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menjadi penggantinya, selama dirawat di rumah sakit. Dia juga mengomentari Permenhub yang diterbitkan Luhut, yang katanya, tak memiliki cacat hukum dan tak ada keluhan dari pihak manapun.

Di sisi lain, Budi mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Seskab Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Idham Azis soal larangan mudik. Adapun salah satu hal yang dibahas adalah mengenai pengiriman logistik.

"Kemarin saya sudah bicara dengan Kapolri dan Kapolri setuju, empat dirjen ke lima daerah yaitu Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dirjen ketemu dan saya telepon langsung dikatakan, 'logistik enggak bisa'. Saya katakan ke Kapolda, 'kita jangan kaku dong, masa bakul (penjual) bawang enggak bisa jalan'," tegas dia.

Meski kini sudah kembali beraktifitas dengan mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan menteri lainnya, namun Budi mengatakan baru akan aktif, setelah masa isolasi mandiri 14 harinya selesai, pada 5 Mei mendatang.

"Saya baru akan eksis tanggl 5 Mei setelah masa isolasi (mandiri) selesai," ujarnya.

Dia mengaku rindu bekerja dan meladeni para pewarta. Budi juga sempat terharu ketika ada 40 pewarta yang menyemangati dirinya saat dia sakit. "Saya terima kasih dukungan dan doanya supaya Indonesia makin jaya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pada 14 Maret lalu, Pemerintah mengumumkan status kesehatan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (BKS) yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau COVID-19. Budi Karya saat ini tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Sementara itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk sebagai pengganti sementara.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, keluarga sudah memberi izin pihaknya dan RSPAD Gatot Subroto untuk menyampaikan status Budi Karya yang positif COVID-19. Sebagai Menteri Perhubungan mobilitas Budi sangat tinggi, dia menjadi yang terdepan dan aktif melakukan penanganan dampak virus tersebut.

"Banyak sekali tentu saja tugas Kemenhub yang terlibat. Mulai dari evakuasi, penyediaan fasilitas yang membutuhkan fungsi Kemenhub. Sekali lagi ini keterlibatan beliau, kerja keras beliau luar biasa untuk menjadi bagian dari penanganan dampak. Saya sudah dapat laporan dari Pak Menkes bahwa kondisi Pak Menhub semakin baik," ungkap Pratikno saat mengumumkan kesehatan Budi Karya beberapa waktu lalu.