Kabar Tidak Baik, Masih Ada 100.000 Nakes yang Masuk Daftar Tunggu Pembayaran Insentif
Tenaga kesehatan mendata pasien COVID-19 yang baru tiba di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). (Foto: M Risyal Hidayat/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Sekitar 100.000 tenaga kesehatan masih berada dalam daftar tunggu pembayaran insentif dari pemerintah menurut Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Trisa Wahyuni Putri.

"Lebih kurang 60.000 sudah kami berikan insentifnya sesuai dengan usulan dari faskes (fasilitas kesehatan). Yang belum lebih kurang 100.000 yang dalam antrean," katanya di Jakarta, dilansir Antara, Sabtu, 8 Mei.

"Tahun 2021 kami masih membayarkan lebih kurang pada 60.000 tenaga kesehatan. Karena untuk 2021 ini kami membayarkan insentif berdasarkan usulan jadi kami menunggu usulan dari faskes-faskes," ia menambahkan.

Trisa mengatakan bahwa tahun ini pembayaran insentif bagi tenaga kesehatan dilakukan berdasarkan usulan fasilitas kesehatan (yang disampaikan melalui aplikasi.

Selain itu, ia melanjutkan, sesuai dengan rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) insentif tenaga kesehatan akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing tenaga kesehatan.

Penyiapan infrastruktur pembayaran insentif termasuk pendataan nomor rekening tenaga kesehatan penerima insentif baru diselesaikan pada April 2021.

Trisa berharap permohonan pencairan dana insentif bagi tenaga kesehatan bisa segera disetujui agar insentif tenaga kesehatan bisa segera dibayarkan.

Kementerian Kesehatan juga sedang memproses pencairan dana untuk membayar insentif relawan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta.

Tunggakan insentif relawan tenaga kesehatan RSDC bulan Desember 2020, menurut Trisa, akan bayarkan pekan ini. Sedangkan pencairan dana insentif periode Januari-Maret 2021 masih dalam proses.

Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Jakarta Letkol Laut Muhammad Arifin mengapresiasi upaya Kementerian Kesehatan menyelesaikan masalah pembayaran insentif relawan.

Arifin mengatakan bahwa dia telah menyampaikan kepada para relawan mengenai adanya perubahan kebijakan yang membuat pembayaran insentif relawan untuk Desember 2020 terlambat.

"Saya selalu sampaikan juga bahwa di sini kita memang relawan. Artinya relawan itu kata dasarnya ya rela, mereka bergabung ke sini karena kerelaan untuk membantu kemanusiaan," katanya.