JAKARTA - Sekretaris Fraksi PPP DPR Achmad Baidowi menyayangkan peristiwa lolosnya penumpang positif COVID-19 di Bandara Ahmad Yani Semarang hingga terbang ke Pangkalan Bun.
Menurutnya, pengelola bandara yakni Angkasa Pura I Cabang Semarang lalai dalam pengawasan pergerakan penumpang di bandara.
Anggota Komisi VI DPR itu menilai, pemerintah harus melakukan evaluasi menyeluruh di seluruh bandara yang dikelola AP 1, khususnya dalam pengawasan pergerakan penumpang.
"Kementerian BUMN harus menegur pihak AP I karena lalai," tegas Baidowi kepada wartawan, Jumat, 7 Mei.
Selain itu, sambung pria yang akrab disapa Awiek ini, lemahnya pengawasan dari Satgas COVID-19 juga harus menjadi bahan evaluasi bersama. Jangan sampai, kata dia, kejadian ini berulang di kemudian hari.
Menurutnya, pemerintah harus memastikan semua orang yang terlibat kontak dengan pasien positif dengan dilakukan tracking.
"Dan pasien positif harus dikarantina dan harus diberikan tindakan efek jera agar tidak terulang. Karena tindakannya sudah merugikan masyarakat," kata Baidowi.
Sebelumnya, seorang penumpang berinisial MY lolos terbang menggunakan pesawat Citilink dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani tujuan Bandara Iskandar Pangkalan Bun Kalimantan Tengah meski positif COVID-19.
MY merupakan seorang mahasiswa yang berkuliah di Semarang hendak pulang ke kampung halaman di Kalimantan Tengah.
BACA JUGA:
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto mengakui adanya kelalaian dari petugas di lapangan.
Hardi pun menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya peristiwa yang menimbulkan keresahan bagi calon penumpang pesawat lainnya.
"Kami memohon maaf atas terjadinya peristiwa ini yang menimbulkan keresahan bagi calon penumpang pesawat udara lainnya. Kami berkomitmen untuk saling berkoordinasi lebih intens dengan stakeholder bandara lainnya," katanya dalam siaran pers, Kamis, 6 Mei.