Tausiyah Menyentuh Gus Miftah di Gereja Bethel Indonesia: Andai Istiqlal-Katedral Punya Nyawa, Mereka...
Gus Miftah (Foto: Tangkap Layar Instagram Gus Miftah)

Bagikan:

JAKARTA - "Terima kasih. Shalom. Assalamualaikum wr wb," begitu kalimat penutup dari Gus Miftah usai memberikan Tausiyah di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Jalan Bandengan Utara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Pengasuh pondok pesantren (ponpes) Ora Aji Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta tersebut baru saja  ikut meresmikan gereja bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua FKUB Jakut Wirta Amin Assalaf, Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini serta jajaran, Kamis, 29 April lalu. 

Potongan video tausiyah Gus Miftah kemudian diunggah dalam akun Instagram-nya pada Jumat, 30 April kemarin. Pesannya begitu jernih, menyentuh dan bikin hati adem pada seluruh umat beragama di Indonesia. 

Tanpa kecanggungan sedikit pun, Gus Miftah begitu piawai memberi tausiayah dari balik mimbar dengan latar belakang salib besar berwarna putih. Netizen, setelah video itu diunggah, memberikan banyak respon positif. 

Begini tausiyah lengkapnya

"Di saat aku menggenggam tasbihku, dan kamu menggenggam salibmu. Di saat aku beribadah di istiqlal namun engkau ke katedral

Di saat bioku tertulis Allah SWT, dan biomu tertulis Yesus Kristus. Di saat aku mengucap assalamualaikum, dan kamu mengucapkan shalom.

Di saat aku mengeja Al'Qur-an, dan kamu mengeja Alkitab-mu. Kita berbeda saat memanggil nama Tuhan. Tentang aku yang menengadahkan tangan dan kau yang melipatkan tangan saat berdoa.

Aku, kamu, kita.

Bukan istiqlal dan katedral yang ditakdirkan berdiri berhadapan dengan perbedaan, namun tetap harmonis. Andai saja mereka memiliki nyawa, apa tidak mungkin mereka saling mencintai dan menghormati antara satu dan yang lainnya?

Terima kasih. Shalom. Assalamualaikum wr wb," tutup Gus Miftah dikutip VOI dari laman Instagramnya.