Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan kewaspadaan adanga potensi siklon tropis dengan tingkat kejadian lebih tinggi dari yang biasa terjadi.

Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin menyebut potensi siklon ini akan pada bulan April, Mei, November dan Desember.

"Kewaspadaan potensi siklon tropis di wilayah selatan Indonesia itu antara November-Mei, dengan tingkat kejadian lebih tinggi dapat terjadi pada bulan April, Mei, November, Desember," kata Miming dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 April.

Miming menuturkan, siklon tropis memiliki dampak yang kompleks. Secara langsung, dampak yang bisa terjadi adalah angin kencang, hujan lebat hingga ektrem, gelombang tinggi dan gelombang pasang.

"Ada juga dampak tidak langsung yaitu menimbulkan angin kencang di daerah lain, hujan lebat dan gelombang pasang dengan intensitas lebih kecil," ungkap dia.

Miming menekankan ada tantangan lain yang harus dihadapi terkait dengan pengurangan risiko dampak siklon tropis yang kerap melanda tanah air. 

Kata dia, setelah peringatan dini tersedia dan terinformasikan, penting dilakukan peningkatan pemahaman dan respon yang tepat bagi stakeholder atau masyarakat terhadap informasi tersebut. 

Lebih lanjut, Miming juga mengingatkan masyarakat akan potensi bencana lain yakni kebakaran hutan dan lahan. "Secara umum wilayah Indonesia akan mulai memasuki awal musim kemarau pada Mei-Juni 2021, sehingga potensi bencana lain seperti Karhutla untuk dapat menjadi perhatian," ujarnya.