JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin berterima kasih kepada Korea Utara, Kim Jong-un dan unit-unit Tentara Rakyat Korea atas bantuan mereka dalam membebaskan Wilayah Kursk dari formasi Ukraina, lapor layanan pers Kremlin Hari Senin.
"Langkah teman-teman Korea Utara kami dipandu oleh rasa solidaritas, keadilan dan persahabatan sejati," kata Presiden Putin menegaskan dalam pernyataan yang dikeluarkan Kremlin, dikutip dari TASS 28 April.
"Kami sangat menghargai ini dan dengan tulus berterima kasih, secara pribadi kepada Ketua Komite Urusan Negara, Kamerad Kim Jong-un, serta kepada seluruh pimpinan dan rakyat Korea Utara," lanjut Presiden Putin.
"Kami memuji kepahlawanan tentara Korea Utara, pelatihan luar biasa, dan dedikasi yang ditunjukkan selama bertempur, bahu-membahu dengan tentara Rusia, membela Tanah Air kita sebagai milik mereka sendiri," tegasnya.
"Mereka memenuhi tugas mereka dengan kehormatan dan keberanian, menutupi diri mereka dengan kemuliaan yang tak pernah pudar," puji Presiden Putin.
Diketahui, Ukraina pada 6 Agustus 2024 melakukan serangan lintas batas terbesar ke wilayah Rusia sejak Perang Dunia II, menerobos perbatasan ke wilayah Kursk barat yang didukung oleh kawanan drone dan persenjataan berat, termasuk buatan Barat.
Pasukan Ukraina merebut sekitar 1.300 km persegi (500 mil persegi) wilayah Kursk milik Rusia dalam apa yang disebut Kyiv sebagai upaya untuk mendapatkan posisi tawar dalam negosiasi mendatang dan memaksa Rusia untuk mengalihkan pasukan dari Ukraina timur.
Namun pada pertengahan Februari lalu, Rusia merebut kembali sedikitnya 800 km persegi (300 mil persegi) wilayah di Kursk dan dalam beberapa hari terakhir melancarkan serangan besar-besaran dari berbagai arah yang mengancam akan memutus jalur pasokan Ukraina dan rute potensial penarikan pasukan.
BACA JUGA:
Operasi pembebasan Wilayah Kursk berakhir pada 26 April. Dalam laporannya kepada Presiden Putin, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov memuji peran prajurit Korea Utara dalam melenyapkan kelompok Ukraina di wilayah tersebut.
Rusia dan Korea Utara telah menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang komprehensif. Pasal 4 perjanjian tersebut menyatakan, jika terjadi serangan bersenjata terhadap salah satu pihak dalam perjanjian tersebut, pihak lainnya akan segera memberikan bantuan militer dan bantuan lainnya dengan segala cara yang dimilikinya.