Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni akan menuju Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump pada Kamis.

Meloni disebut-sebut berupaya meredakan ketegangan atas tarif AS atas barang-barang Eropa dan memposisikan dirinya sebagai jembatan antara Washington dan Brussels.

Dilansir Reuters, Kamis, 15 April, Meloni 'berjalan' di antara kedekatan ideologisnya dengan presiden dan hubungannya dengan sekutu Eropa, yang mengkritik kenaikan tarif Trump dan keputusannya untuk mengecualikan UE dari perundingan dengan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Meski berada di bawah tekanan di dalam negeri untuk melindungi ekonomi Italia yang didorong oleh ekspor, Meloni juga harus terlihat membela kepentingan seluruh blok UE yang beranggotakan 27 negara.

Para menteri pemerintah Prancis memperingatkan pemimpin nasionalis Italia itu dapat merusak persatuan UE dengan pergi sendirian ke Washington.

Tetapi Komisi Eropa, yang bertanggung jawab untuk merundingkan perjanjian perdagangan, telah menyambut baik perjalanan Meloni.

Keputusan mendadak Trump minggu lalu untuk menghentikan sebagian besar tarif global selama 90 hari telah meringankan sebagian tekanan pada Meloni.

Hal itu berarti PM Italia tidak akan merasa perlu untuk kembali dengan kesepakatan, tetapi lebih untuk menciptakan lingkungan yang tepat untuk kesepakatan.

"Dia tidak lagi bepergian di tengah pertikaian terbuka yang melibatkan UE. Dia akan pergi sebagai mediator de facto," kata Lorenzo Castellani, seorang analis politik di Universitas Luiss di Roma.

Meloni adalah satu-satunya pemimpin UE yang diundang ke pelantikan Trump pada Januari dan pertemuan minggu ini akan berlangsung sehari sebelum dia menjamu Wakil Presiden JD Vance di Roma.

Pembicaraan beruntun ini dapat menjadi krusial untuk memajukan ambisi Italia untuk memainkan peran penting dalam hubungan transatlantik.

"Jika dia memfasilitasi negosiasi dengan Trump tanpa menghukum Eropa, dia akan muncul jauh lebih kuat," kata Castellani.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sejauh ini belum diberi kesempatan bertemu dengan Trump.

Ini berarti dia harus bergantung pada orang lain untuk mendorong kepentingan UE.

Seorang juru bicara Komisi mengatakan Meloni dan von der Leyen telah melakukan kontak rutin sebelum pertemuan di Gedung Putih.

Kedua pemimpin tersebut menyerukan agar semua tarif timbal balik yang disebut Trump dihapuskan untuk UE.

Meloni diperkirakan akan mendorong kesepakatan "nol-untuk-nol" pada tarif industri antara kedua belah pihak.

Pejabat Prancis khawatir Trump berusaha memecah belah dan menaklukkan Eropa, dan khawatir Meloni dapat memanfaatkannya.

"Kita perlu bersatu karena Eropa kuat jika bersatu," kata Marc Ferracci, menteri industri dan energi Prancis, kepada radio FranceInfo.

"Jika kita mulai mengadakan pembicaraan bilateral, tentu saja itu akan merusak momentum ini,” sambungnya.