JAKARTA - Kebakaran hutan terus membara dalam beberapa hari terakhir dan melahap ribuan hektar lahan di Ukraina. Kini si jago merah tidak lebih dari beberapa kilometer dari pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang terbengkalai.
Seperti diwartakan BBC, salah seorang tur operator Yaroslav Emelianenko mengatakan api itu sudah mencapai Kota Pripyat. Kota ini merupakan saksi bisu dari kebocoran reaktor nuklir Chernobyl yang meledak pada 1986.
"Kobaran api hanya berjarak kurang dari 2 km dari tempat penyimpanan limbah nuklir Chernobyl," ungkap Emilianenko.
Firefighters battle massive flames near disused #Chernobyl nuclear plant. Authorities insist the fire poses no risk to the public, though the state ecological inspector claims radiation readings are now 16 times higher than normal within the bushfire areahttps://t.co/TJ2nOk3Ghe pic.twitter.com/QUAm5GImOA
— RT (@RT_com) April 13, 2020
Selain kerusakan lingkungan, menurut Emelianenko jika api menghanguskan kawasan sekitar Kota Pripyat sepenuhnya, maka akan menjadi bencana bagi sektor perekonomian. Pasalnya, tur dan kunjungan wisatawan ke Pripyat merupakan sumber pendapatan negara.
Pada 2018 misalnya, lebih dari 70.000 orang mengunjungi Kota Pripyat. Pada 2019 angka kunjungan wisatawan melonjak naik, seiring dengan kesuksesan mini seri HBO yang bercerita tentang bencana Chernobyl.
Kelompok lingkungan Greenpeace cabang Rusia, memperkirakan kepulan asap dan bara api diperkirakan akan merambat lebih cepat dan membakar ribuan hektare lahan di sekitar Chernobyl. Kondisi ini lebih parah dibandingkan kebakaran lahan yang pernah terjadi pada salah satu lokasi reaktor nuklir beberapa tahun sebelumnya.
Berawal dari bakar rumput
Menurut kepolisian setempat, api telah membakar hutan sejak 4 April. Penyebabnya adalah akibat salah seorang pria membakar rumput kering di dekat zona pengecualian atau The Zone, yakni daerah yang berjarak 30 km dari pembangkit nuklir Chernobyl.
Setelah api menjalar cukup luas, lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Para petugas itu dibantu enam helikopter dan pesawat yang berusaha memadamkan api dari atas.
Wildfires near the Chernobyl nuclear power plant burning since April 3 have already become the largest for the entire existence of this exclusion zone. These fires are extremely dangerous because radionuclides located in the upper soil layers might be released into the air. pic.twitter.com/QyDkeq6PGY
— Greenpeace Russia (@greenpeaceru) April 13, 2020
Kepala Pengelolaan Zona Pengecualian (The Zone) Kateryna Pavlova mengatakan, pihaknya telah bekerja keras untuk memadamkan api. "Kami telah bekerja sepanjang malam, menggali parit sekat api di sekitar pabrik untuk mencegahnya mendekat ke gedung pembangkit."
Di sisi lain, Pejabat Kepala Layanan Inspeksi Ekologi Ukraina Yegor Firsov, mengatakan bahwa level radiasi di Zona Eksklusi Chernobyl telah melonjak di atas normal. Lewat akun media sosial Facebook, Yegor menduga kenaikan level radiasi saat kebakaran lahan berlangsung.
Pemeriintah Ukraina, lantas membantah dan mengoreksi pernyataan Firsov dan memastikan tingkat radiasi di kawasn Chernobyl masih berada dalam batas normal.
Seperti diketahui, pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl meledak pada 1986. Kawasan di sekitar Chernobyle, termasuk Kota Pripyat terpaksa dikosongkan oleh penduduknya. Hingga kini Chernobyl masih terus menghasilkan energi, sekali pun keempat reaktornya ditutup pada tahun 2000 silam.