JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan akan menyiapkan evakuasi medis terhadap kru KRI Nanggala-402 yang kemungkinan masih selamat dalam proses pencarian ini.
"Nanti akan kita siapkan untuk evakuasi medis terhadap kru yang kemungkinan masih ada selamat kita evakuasi ke Surabaya atau ke Banyuwangi akan kita lanjutkan untuk proses berikutnya," kata Laksamana TNI Yudo Margono dalam jumpa pers, Sabtu, 24 April.
Persiapan evakuasi ini dilakukan setelah adanya penemuan-penemuan bukti otentik berupa komponen kapal selam yang diyakini milik dari KRI Nanggala-402. Dari penemuan ini, maka selanjutnya dari tahapan submiss ditingkatkan menjadi subsunk.
"Unsur-unsur kami bersama dengan bantuan dari negara sahabat akan berusaha keras untuk evakuasi ini karena kedalaman laut yang kita deteksi tadi adalah pada kedalaman 850 mile. Posisi ini sangat berisiko dan sangat memiliki kesulitan yang tinggi baik untuk ROV maupun untuk pengangkatan nantinya," katanya.
BACA JUGA:
Dalam proses evakuasi kapal selam ini, ikut terlibat organisasi The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) yang juga dilibatkan dalam penyelamatan kapal.
Sementara itu, bantuan evakuasi juga datang dari kapal MV Swift Rescue dari Singapura, yang juga masuk dalam organiasi ISMERLO. Ada pun kapal bantuan luar negeri diantaranya kapal MV Swift Rescue dari Singapura, Kapal Mega Bakti dari Malaysia masih dalam perjalanan, HMAS Ballarat dari Australia, kemudian HMAS Sirius Australia, dan kapal dari India.
Kapal selam KRI Nanggala telah hilang kontak pada pukul 03.00 WITA, Rabu, 21 April Komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala-402 berlangsung pada pukul 04.25 WITA atau pada saat komandan gugus tugas latihan akan memberi otorisasi penembakan torpedo.