Bagikan:

SURABAYA – Ali Azhar Damarrosydi, atau yang lebih dikenal sebagai Ali Azhar D, merupakan seorang kreator konten asal Surabaya yang aktif mengedukasi masyarakat tentang sejarah dan budaya kota pahlawan. Melalui platform digital, ia berhasil menggabungkan passion, edukasi, dan teknologi dalam karyanya, menjadikannya sosok inspiratif bagi generasi muda.

Ali menempuh pendidikan di MTs Excellent Amanatul Ummah (2016-2020) dan MA CI atau Akselerasi Amanatul Ummah Surabaya (2020-2022). Lingkungan pesantren memberikan fondasi kuat dalam pemahaman agama dan nilai-nilai luhur yang kemudian mewarnai pandangannya dalam berkarya. Setelah lulus, ia melanjutkan studi di Universitas Ciputra Surabaya, awalnya di jurusan Information System and Business (ISB) pada 2022, sebelum akhirnya beralih ke Ilmu Komunikasi pada 2023.

“Dari pesantren itu, saya jarang keluar. Setelah lulus, baru saya mengeksplorasi kota kelahiran saya ini,” ujar Ali, menceritakan awal mula ketertarikannya pada sejarah Surabaya.

Menggali Sejarah Surabaya dengan Metode Otentik

Dalam membuat kontennya, Ali melakukan riset mendalam dengan mengandalkan tiga sumber utama: panduan wisata Surabaya Sightseeing and City Tour, buku Soerabia Tempo Doeloe karya Dukut Imam Widodo, serta wawancara langsung dengan juru kunci dan masyarakat setempat. Dengan metode ini, kontennya menjadi informatif dan otentik.

“Saya ingin membuat konten sejarah karena ingin mengedukasi masyarakat Surabaya tentang sejarah kotanya, atau mungkin bisa dijadikan referensi,” kata Ali.

Ali Azhar konten kreator yang menyuguhkan sejarah dan budaya Surabaya. (IST)
Ali Azhar konten kreator yang menyuguhkan sejarah dan budaya Surabaya. (IST)

Ali tidak hanya unggul dalam dunia digital, tetapi juga dalam bidang akademik. Pada 2022, ia meraih penghargaan Student With The Most Credit Point dari Universitas Ciputra Surabaya. Prestasinya berlanjut di Fikomrade’s Day Commchella 2024, di mana ia memenangkan kategori The Most Viewed Campaign Video in Intercultural Communication dari Prof. Burhan Bungin.

Di dunia perfilman, Ali turut berkontribusi sebagai tim behind the scene (BTS) dalam film Spiral karya sutradara Rosihan Amril Farouqi dari 8 Scene Pictures. Film ini berhasil masuk sebagai Official Selection di Indonesia Western Australia Film Festival (IWAFF) 2025 dan Muda Award Moviement 2024.

“Pengalaman terlibat dalam produksi film Spiral sangat berharga bagi saya. Saya belajar banyak tentang proses pembuatan film dan bagaimana sebuah cerita bisa divisualisasikan dengan apik,” ungkap Ali.

Kolaborasi dengan Pemerintah dan Media Lokal

Karya Ali telah merambah berbagai bidang, termasuk iklan layanan masyarakat (ILM) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya. Salah satu proyeknya adalah ILM tentang bahaya pinjaman online ilegal (Pinjol - Gali Lubang Tutup Lubang). Ia juga terlibat dalam video company profile PT Sumber Plastik dan berbagai proyek lainnya.

Ali kerap berkolaborasi dengan Disbudporapar Kota Surabaya serta media lokal seperti @thesubdaily dan @disekitar_surabaya untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah, pariwisata, dan budaya.

“Kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting untuk memperluas jangkauan edukasi dan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat,” kata Ali.

Sebagai selebgram, Ali dikenal selektif dalam menerima endorsement. Ia hanya menerima tawaran yang berkaitan dengan budaya, kepemudaan, olahraga, dan pariwisata (Budporapar), menunjukkan komitmennya dalam mempromosikan nilai-nilai positif.

Selain konten sejarah, Ali juga membuat vlog a day in my life serta membahas layanan Bus Surabaya Sightseeing and City Tour (SSCT) milik Pemerintah Kota Surabaya.

Salah satu momen penting dalam perjalanan Ali adalah kolaborasinya dengan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, dalam pembuatan ILM tentang pinjaman online ilegal. Awalnya merupakan tugas kuliah, proyek ini berhasil direalisasikan dan videonya kini dapat disaksikan di kanal YouTube Ali Azhar D.

“Kolaborasi dengan Bapak Wakil Wali Kota merupakan pengalaman luar biasa. Saya bangga bisa berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat tentang bahaya pinjol ilegal,” tuturnya.

Menjadi Duta Wisata dan Pelajaran dari Kegagalan

Ali juga mengikuti ajang duta wisata Cak dan Ning Kota Surabaya 2024. Meskipun tidak meraih gelar juara, ia menganggap pengalaman tersebut sebagai pembelajaran berharga.

“Kegagalan di Cak dan Ning bukan akhir dari segalanya. Justru, dari situ saya belajar banyak hal dan semakin termotivasi untuk terus berkarya,” ujarnya.

Sebagai lulusan pesantren, Ali memiliki pemahaman agama yang kuat dan sering membagikan wawasan keagamaannya dalam kontennya. Baginya, sejarah, budaya, dan nilai spiritual harus berjalan beriringan.

“Pendidikan di pesantren memberikan bekal yang sangat berharga bagi saya. Nilai-nilai agama menjadi landasan dalam setiap langkah yang saya ambil,” katanya.

Dengan semangat dan dedikasinya, Ali Azhar D terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Ia membuktikan bahwa generasi muda dapat berperan aktif dalam melestarikan sejarah dan budaya melalui platform digital.

“Digitalisasi sejarah bukan sekadar tren, tapi kebutuhan,” ungkap Ali, menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan zaman.

Kisah Ali Azhar D menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, mimpi dapat diwujudkan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.