Bagikan:

JAKARTA  - Ukraina memuji Presiden AS Donald Trump pada Kamis karena mengancam akan mengenakan tarif dan sanksi terhadap Rusia jika negara itu menolak membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Ukraina mengatakan pernyataan Trump mengirimkan "sinyal kuat".

"Kami sangat menyambut baik pesan-pesan kuat dari Presiden Trump dan kami yakin dia akan menjadi pemenangnya. Dan kami yakin bahwa kami memiliki peluang tambahan untuk mendapatkan dinamika baru dalam upaya diplomasi untuk mengakhiri perang ini," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha, berbicara dalam panel diskusi di Davos, Swiss, dilansir Reuters, Kamis, 23 Januari.

Kyiv telah lama mendesak sekutu-sekutunya untuk menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia guna meningkatkan biaya perang bagi Moskow dan mencegah negara tersebut melakukan agresi lebih lanjut.

Sebelumnya mengacu pada Rusia dan perang, Trump mengatakan: "Jika kita tidak membuat 'kesepakatan' dan saya tidak punya pilihan lain selain menerapkan pajak, tarif, dan sanksi tingkat tinggi pada apa pun yang dijual oleh Rusia ke Amerika Serikat, dan berbagai negara lainnya yang ikut serta.”

Trump mengatakan dia akan memberikan bantuan yang sangat besar kepada Rusia dan Putin dengan membuat mereka mengakhiri apa yang disebutnya “perang konyol ini”.

Ketika ditanya mengenai pernyataan Trump, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Trump sudah sering menerapkan sanksi terhadap Rusia pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden.

“Kami tidak melihat adanya hal baru di sini,” kata Peskov kepada wartawan dilansir Reuters, Kamis, 23 Januari.

"Dia menyukai cara-cara ini, setidaknya dia menyukainya selama masa kepresidenannya yang pertama,” imbuh Peskov.

Moskow memantau dengan cermat semua pernyataan Trump, kata Peskov.

"Kami dengan cermat mencatat semua perbedaannya. Kami tetap siap untuk berdialog, Presiden Putin telah berulang kali membicarakan hal ini - untuk dialog yang setara, untuk dialog yang saling menghormati."