Bagikan:

JAKARTA- Israel belum menerima draf proposal kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan memulangkan sandera.

Sebelumnya, seorang pejabat yang mengetahui perundingan tersebut mengatakan Qatar telah menyerahkan kepada Israel dan Hamas rancangan “final” gencatan senjata dan perjanjian pembebasan sandera yang dirancang untuk mengakhiri perang di Gaza.

Delegasi keamanan tingkat tinggi Israel tiba di Qatar pada Minggu untuk melakukan pembicaraan mengenai kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata di Gaza,

Qatar dan sesama mediator Mesir dan Amerika Serikat melakukan upaya baru untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertempuran di wilayah tersebut dan membebaskan 98 sandera yang tersisa di sana sebelum Presiden terpilih Donald Trump mulai menjabat pada 20 Januari.

Dilansir Reuters, Senin, 13 Januari, juru bicara kangoor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan delegasi tersebut termasuk Kepala Mossad David Barnea, kepala dinas keamanan domestik Shin Bet Ronen Bar dan kepala sandera militer, Nitzan Alon.

Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bertemu pada Sabtu akhir pekan lalu dengan Netanyahu, setelah bertemu pada Jumat dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Para pejabat Israel dan Palestina sejak Kamis mengatakan beberapa kemajuan telah dicapai dalam pembicaraan tidak langsung antara Israel dan kelompok militan Hamas namun tidak menjelaskan lebih lanjut.

Kedua belah pihak menutup rapat detail yang sedang dikerjakan.

Tidak jelas bagaimana mereka akan menjembatani salah satu kesenjangan terbesar yang terjadi sepanjang putaran perundingan sebelumnya.

Hamas menuntut diakhirinya perang sementara Israel mengatakan mereka tidak akan mengakhiri perang selama Hamas menguasai Gaza dan menimbulkan ancaman bagi Israel.

Israel melancarkan serangannya di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasannya pada Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.