Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyambut baik pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang sudah dimulai sejak kemarin. Ia mendorong agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turut melakukan pemeriksaan berkala terhadap program MBG.

“Pelibatan dari BPOM penting untuk memastikan pelaksanaan MBG sesuai dengan standar kesehatan, termasuk agar makanan dipastikan bebas dari zat berbahaya. Dan juga untuk menjamin sanitasi, higienitas, cara pengolahan, serta distribusi makanan,” ujar Cucun kepada wartawan, Selasa, 7 Januari. 

Cucun juga mendukung langkah Badan Gizi Nasional (BGN) yang memiliki sistem sendiri untuk menjaga makanan tetap higienis demi memastikan kebersihan makanan. 

Diketahui, setiap dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional. Kepala SPPG ini juga dibantu oleh satu ahli gizi dan akuntan untuk pengawasan nutrisi dan distribusi makanan.

Untuk program MBG, pemerintah menetapkan besaran nilai paket sebesar Rp 10.000 per porsi. Cucun berharap, anggaran tersebut digunakan semuanya untuk menu makanan anak di sekolah.

“Nilai Rp 10.000 ini harus benar-benar digunakan untuk porsi makan anak-anak kita. Jangan sampai ada penyalahgunaan anggaran di lapangan,” kata Cucun.

Legislator PKB dapil Jawa Barat itu meyakini anggaran Rp10 ribu/porsi dapat mencukupi untuk satu porsi menu makanan bergizi. Meskipun menu susu tidak selalu ada setiap hari, tapi menurutnya, protein dapat digantikan dengan bahan makanan lain.

“Pemerintah dapat mengoptimalkan produk lokal agar program MBG memenuhi standar gizi. Jadi disesuaikan dengan makanan bergizi khas masing-masing daerah sehingga hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat menu makan yang seimbang dan variatif,” kata Cucun.

Misalnya, lanjut Cucun, untuk karbohidrat bisa dengan nasi, olahan jagung, atau bihun dari beras putih. Sementara protein bisa dari ikan, lalu esok harinya ayam, telur, atau protein hewani lain yang dapat mencukupi gizi anak namun masih tetap masuk budget.

"Kami percaya pemerintahan Presiden Bapak Prabowo Subianto akan memastikan setiap anak mendapatkan akses terhadap makanan bergizi yang layak,” imbuhnya

Pimpinan DPR koordinator Korkesra itu mengatakan, program MBG diharapkan dapat mengurangi stunting yang masih tinggi di Indonesia. Apalagi, kata Cucun, Presiden Prabowo memiliki visi pembangunan sumber daya manusia yang unggul.

“Angka stunting di Indonesia masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen pada 2024. Maka memang harus ada intervensi lebih untuk menekan angka stunting di Tanah Air, yang salah satu upayanya dapat dilakukan lewat pemenuhan asupan bergizi bagi anak-anak kita seperti melalui program MBG ini,” terangnya. 

Cucun berharap, pelaksanaan program andalan Presiden Prabowo Subianto itu dapat tepat sasaran dan tersalurkan dengan baik. Cucun juga berharap standar operasional prosedur (SOP) ketat yang diterapkan SPPG dapat berjalan dengan konsisten.

“Kita berharap tujuan program ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai,” kata Cucun. 

“Sehingga standar pelaksanaan program yang telah ditetapkan pemerintah dapat terjaga dengan baik dan pelayanan serta kualitas dari makanan bagi anak-anak juga bisa terjamin,” pungkasnya. 

Seperti diketahui, program MBG resmi dilaksanakan per Senin, 6 Januari.  Setidaknya ada 26 provinsi dan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau setingkat dapur yang beroperasi dalam uji coba program MBG.