Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan lima warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi awak kapal nelayan yang tenggelam di perairan Jepang pada Senin, 6 Januari, dalam kondisi selamat.  

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Internasional (BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo telah berkoordinasi dengan otoritas setempat, termasuk dinas penjaga pantai Jepang, untuk memantau perkembangan pencarian dan memastikan kondisi kelima WNI tersebut.  

“Japan Coast Guard memberikan informasi bahwa kelima WNI dalam keadaan selamat,” kata Judha dalam keterangan tertulis yang dikutip ANTARA pada Selasa, 7 Januari.  

Judha juga menjelaskan bahwa dua awak kapal yang ditemukan meninggal dunia dan tiga lainnya yang masih hilang merupakan warga negara Jepang.  

Berdasarkan laporan Japan Times, kapal nelayan *Ohama Maru 8* terbalik sekitar 31 kilometer di timur lepas pantai Pelabuhan Kashima, Prefektur Ibaraki, Jepang tengah. Insiden ini menyebabkan dua orang meninggal dunia, tiga awak hilang, sementara 15 orang lainnya berhasil diselamatkan, termasuk lima WNI.  

Kapal tersebut dimiliki oleh koperasi di daerah Kitaibaraki, Prefektur Ibaraki, dan membawa 20 orang awak, yang terdiri dari 15 warga Jepang dan lima WNI. Insiden terjadi pada Senin pukul 02.08 pagi waktu setempat (00.08 WIB).  

Salah satu awak kapal yang berhasil diselamatkan menyebut bahwa kapal perlahan-lahan mulai miring setelah menjaring ikan dalam jumlah besar, hingga akhirnya terbalik.  

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, menyampaikan belasungkawa atas insiden ini melalui media sosial. “Kami mendoakan semoga upaya pencarian membuahkan hasil dan awak lainnya segera pulih,” ucapnya melalui akun Instagram resmi @jpnambsindonesia.  

Hingga saat ini, otoritas Jepang masih melanjutkan upaya pencarian terhadap tiga awak yang belum ditemukan. Kemlu RI memastikan akan terus memantau situasi untuk melindungi WNI yang menjadi korban dalam insiden ini.