JAKARTA - Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) secara serentak telah dimulai. Terpantau, dalam hari pertama pendistribusian MBG di sekolah-sekolah Jakarta, tak ada susu yang dibagikan.
Hal itu tampak pada MBG di SD Barunawati II dan SMP Negeri 61 Jakarta yang didistribusikan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah.
Sekolah tersebut menjadi lokasi peninjauan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi, dan Pj Gubernur DKI Jakarta.
Agus mengaku penyebab tak ada susu dalam penyaluran MBG hari pertama di Jakarta karena stok yang terbatas sehingga susu tak disajikan setiap hari.
"Untuk masalah susu itu direncanakan karena memang hari ini belum ada, seminggu, dua sampai tiga kali. Jadi, memang tidak tiap hari. Ditargetkan seminggu, kira-kira dua sampai tiga kali ada susunya," kata Agus di SD Barunawati, Jakarta Barat, Senin, 6 Januari.
Adapun menu makanan yang disajikan meliputi nasi, ayam teriyaki, tahu goreng, tumis kacang panjang, dan buah jeruk.
Pj Gubernur DKI Teguh Setyabudi menyebut menu makanan MBG di sekolah-sekolah akan berganti setiap hari.
"Variasi menu ini akan selalu berganti dan nanti kami harapkan dari sisi pengawasan kualitasnya juga akan tetap terjaga. Dari Pemprov, kita mendukung dari aspek sosialisasi edukasi," tutur Teguh.
BACA JUGA:
Pelaksanaan MBG di Jakarta hari pertama, baru sebanyak 12.054 siswa di 41 sekolah yang sudah bisa menyantap makanan gratis dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Saat ini, terdapat 4 SPPG atau dapur MBG yang menyediakan makanan sejak hari pertama. Terdapat 13 SPPG tambahan yang akan mulai beroperasi secara bertahap hingga akhir Januari 2025.
Dalam skala nasional, pelaksanaan MBG hari pertama berlangsung di 26 provinsi dengan 190 SPPG. Pemerintah menargetkan 937 dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025 dengan pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing daerah.