Bagikan:

JAKARTA - Seorang polisi yang mabuk saat bertugas di ibu kota Zambia, Lusaka, memicu kehebohan setelah membebaskan 13 tersangka dari tahanan pada malam Tahun Baru 2025.

Inspektur detektif Titus Phiri, yang dilaporkan dalam kondisi mabuk, membuka sel tahanan di kantor polisi Leonard Cheelo dan membiarkan para tersangka pergi agar mereka dapat merayakan Tahun Baru.

Menurut laporan, ke-13 tahanan yang kabur tersebut memiliki tuduhan serius, termasuk penyerangan, perampokan, dan pencurian. Setelah pembebasan mereka, polisi mabuk Zambia itu juga melarikan diri dari lokasi kejadian. Sementara pihak berwenang segera meluncurkan perburuan untuk menangkap para tahanan yang kabur.

Juru bicara kepolisian Zambia Rae Hamoonga mengungkapkan bahwa pada malam insiden, Phiri mengambil kunci dari polisi Serah Banda secara paksa.

"Dalam kondisi mabuk, Phiri membuka kunci sel pria dan wanita, lalu menyatakan bahwa mereka bebas untuk menyeberang ke tahun baru," ujar Hamoonga.

Dari 15 tahanan yang ditahan, sebanyak 13 orang melarikan diri. Polisi mabuk Zambia kini telah ditangkap dan sedang diselidiki. Ia belum memberikan komentar terkait tindakannya.

Insiden polisi mabuk Zambia buka pintu sel agar para tahanan bisa merayakan Tahun Baru ini memicu reaksi beragam dari publik pada negara Afrika tersebut. Mantan juru bicara kepresidenan sekaligus pengacara, Dickson Jere, mengomentari kejadian tersebut di media sosial.

"Saya tertawa membayangkan situasi ini, lucu! Namun, insiden ini mengingatkan saya pada kejadian serupa di tahun 1997," tulis Jere di Facebook.

Ia mengacu pada insiden kontroversial pada malam Tahun Baru 1997, ketika Hakim Pengadilan Tinggi Kabazo Chanda memerintahkan pembebasan 53 tahanan, termasuk tersangka yang dianggap berbahaya. Hakim Chanda saat itu menyatakan bahwa keadilan yang tertunda sama saja dengan keadilan yang diingkari, karena para tahanan telah mendekam sejak 1992 tanpa menjalani persidangan.

Pihak kepolisian Zambia kini melancarkan operasi pencarian intensif untuk menemukan ke-13 tahanan yang kabur. Insiden polisi mabuk Zambia yang membebaskan tahanan ini juga menjadi sorotan terhadap manajemen penjara dan integritas petugas penegak hukum di negara tersebut.